BEKASI, KOMPAS.com - Enam siswa SMP Glora Bekasi, Kelurahan Kota Baru, Kecamatan Bekasi Barat tidak diberi nilai Ujian Nasional (UN) oleh pihak sekolah.
Salah satu siswa kelas IX SMP Glora Bekasi yang tidak bisa mengambil nilai UN adalah CAF.
Orangtuanya, Herdian Faturahim (44), mengaku sampai saat ini belum tahu nilai UN yang diperoleh anaknya karena pihak sekolah tidak memberikan nilai tersebut.
Pihak sekolah tidak memberikan nilai UN tersebut karena siswa itu belum melunasi tunggakan.
"Ini hambatan, saya mau mendaftarkan anak saya masuk SMA bagaimana kalau nilai UN dia belum keluar, daftar online kan harus pakai nilai UN," kata Herdian saat dihubungi, Senin (5/6/2017).
(Baca juga: Tuntut Hak Waris untuk Biaya Sekolah, Siswa SMA Ini Lapor Polisi)
Herdian mengakui bahwa ia belum melunasi tunggakan biaya sekolah anaknya. Biaya yang belum dilunasi di antaranya pembayaran pendaftaran masuk, biaya daftar ulang, pembayaran lembar kerja siswa (LKS), iuran Organiasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), dan iuran kurban.
Total biaya yang ditunggak mencapai Rp 8,4 juta. "Utang pembayaran masuk (sekolah) betul, karena saya terkena pengurangan karyawan di tempat kerja beberapa tahun lalu. Tapi ada yang tidak didapat anak saya namun dimasukan dalam tunggakan," kata Herdian.
Dari uraian biaya tersebut, yang memberatkan bagi Hendra yaitu pembayaran LKS. Sebab, sampai saat ini anaknya belum pernah mendapatkan LKS dari sekolah.
(Baca juga: Kisah Desi Berjualan Slondok demi Biaya Sekolah Jadi Inspirasi)
Karena hal tersebut, Herdian pun berharap pihak sekolah tidak menahan nilai UN karena tunggakan yang belum dibayarkan.
Sebab, menurut dia, nilai UN tersebut menjadi syarat bagi anaknya untuk bisa mendaftar ke SMA negeri di Kota Bekasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.