Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Penerima Bedah Rumah Saat Kembali Berkumpul Bersama Keluarga

Kompas.com - 09/06/2017, 17:52 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dani, warga Jalan Cilincing Lama I, Jakarta Utara, bersyukur karena  menjadi salah satu warga yang masuk dalam program bedah rumah yang dicanangkan Pemprov DKI Jakarta. Dani menceritakan, rumah milik ayah mertuanya, yang kini dia tempati,  terbilang sangat tidak layak huni sebelum dibedah.

Jika hujan, air hujan dengan mudah masuk ke dalam rumah dari atas genteng yang bocor. Rumah itu juga kerap banjir jika musim hujan. Rumah itu juga terbilang tidak sehat untuk anak-anak.

Saat ini kondisi rumah seluas 47 meter persegi itu sudah jauh berbeda. Atap rumah telah diganti dengan baja ringan. Lantainya juga sudah ditinggikan untuk menghindari banjir. Lantai yang dulunya dari semen telah diganti dengan keramik.

"Dulu rumah enggak nyaman, kebanjiran. Enggak bersih. Sangat memprihatinkan. Kayaknya dari semua rumah yang dibedah, rumah saya yang paling parah," ujar Dani, Jumat (9/6/2017).

Perubahan drastis terhadap rumah itu sangat berpengaruh terhadap interaksi anggota keluarga mereka. Dani menceritakan, sebelum rumah itu dibedah, ayah mertuanya tinggal sendirian di situ. Anak-anak dan keluarga anak-anak ayah mertuanya, termasuk Dani, tinggal dikontrakan.

Cucu dari ayah mertuanya itu juga tidak terlalu akrab dengan sang kakek. Bahkan ada cucu yang masih kecil takut berinteraksi dengan kakek mereka.

Saat Lebaran misalnya, anak maupun cucu dari ayah mertuanya hanya sebentar berkunjung. Itu karena rumah itu terbilang sangat tidak nyaman.

Namun saat ini keadaannya jauh lebih baik. Anak-anak dan cucu ayah mertuanya tinggal bersama di rumah yang telah dibangun kembali itu.  Para cucu jadi akrab dengan kakek mereka.

"Bapak alhmadulillah sudah dekat, malah cucunya sekarang sayang banget. Dulu jauh karena belum kenal, belum mau dekat," ujar Dani.

"Sekarang bisa becanda, ngobrol makan bareng. Kado indah sebelum Lebaran," ujar Dani.

Warga lainnya Roman merasakan kebahagian yang sama. Roman mengatakan, telah lama berniat untuk merenovasi rumahnya. Namun anggaran jadi kendala. Roman mengatakan, rumah tersebut sebelumnya tak layak huni. Ia bersyukur atas program bedah rumah yang dilaksanakan Pemprov DKI Jakarta.

"Alhamdulillah sudah bisa diperbaiki," ujar Roman.

Hingga saat ini, ada 12 rumah yang selesai dibangun dan kini dihuni lagi para pemilik rumah.

Program bedah rumah mulai dilakukan pada 17 April 2017. Program tersebut sempat disaksikan Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat. Ada lebih dari 80 rumah yang masuk dalam program bedah rumah Pemprov DKI. Kriteria rumah yang dibedah adalah pemilik rumah harus berasal dari masyarakat tidak mampu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com