Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demo Karyawan Transjakarta Tidak Menghentikan Operasional Koridor 6

Kompas.com - 12/06/2017, 15:57 WIB
Lila Wisna Putri

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Unjuk rasa karyawan Transjakarta yang tadi pagi sempat membuat layanan bus mogok selama beberapa saat, tidak mempengaruhi layanan operasional bus pada koridor 6, Dukuh Atas 2 - Ragunan.

Barisan bus yang tertahan di sepanjang jalan Mampang masih beroperasi dan tidak menurunkan penumpang di tengah jalan. Antrean kendaraan memanjang diakibatkan pekerjaan underpass Mampang-Rasuna Said.

Ditemui di halte transit Kuningan Timur (12/6) siang, Mulyadi, petugas Dinas Perhubungan mengonfirmasi bahwa kemacetan yang terjadi di perempatan Mampang tidak ada sangkut pautnya dengan kegiatan unjuk rasa para karyawan Transjakarta.

"Macet begini ya karena penyempitan jalan, enggak ada hubungannya dengan (unjuk rasa) yang di sana," ujar Mulyadi.

Sementara itu, Halte Transit Kuningan Timur maupun Kuningan Barat terlihat lengang. Tidak terjadi penumpukan penumpang.

Keterangan petugas on board bus transjakarta koridor 6, bahwa sejak pagi layanan bus berjalan normal seperti biasa.

"Iya sebagian (karyawan) memang mogok, tapi dari pagi tadi sih ini kerja normal," ujar salah satu petugas on board yang sedang bertugas.

Baca: Koridor Transjakarta Ditutup, Netizen Tumpahkan Keluh Kesah di Twitter

Kegiatan unjuk rasa tidak melebar hingga mempengaruhi berjalannya layanan bus di koridor 6. Saat ini, seluruh koridor layanan bus sudah berjalan normal kembali pasca aksi unjuk rasa karyawan di halaman kantor pusat PT. Transjakarta pagi tadi.

Kompas TV Sejumlah sopir bus Transjakarta melakukan aksi unjuk rasa di depan halte bus transjakarta Harmoni, Senin (12/6) pagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com