Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot: "Flyover" dan "Underpass" Selesai, Pelintasan Sebidang Ditutup

Kompas.com - 13/06/2017, 20:29 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat akan terus membangun flyover dan underpass di DKI sebagai solusi untuk menutup pelintasan sebidang. Sebab, pelintasan sebidang seringkali menjadi lokasi terjadinya kecelakaan.

"Kemarin sudah kami undang direktur keselamatan perkeretaapian. Kami sudah diskusikan untuk wilayah Jakarta pembangunan flyover dan underpass itu kan dalam rangka menghindari pelintasan sebidang," kata Djarot di GOR Soemantri Brodjonegoro, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (13/6/2017).

Djarot menjelaskan, setelah pembangunan flyover dan underpass selesai, pelintasan sebidang akan ditutup. Dengan demikian, keselamatan di jalan raya akan terjamin.

Saat ini, pelintasan sebidang di Jakarta belum bisa ditutup karena pembangunan masih berjalan. Jika dipaksakan, Jakarta akan semakin macet.

"Kemarin sudah kami rumuskan, kalau sekarang (pelintasan sebidang) ditutupin semua, ini macetnya luar biasa. Saya bilang kami lagi gencar pembangunannya," kata dia.

Djarot tidak ingin pemerintah hanya memerhatikan keselamatan di jalur kereta api. Keselamatan di jalan raya juga perlu menjadi perhatian.

"Kita itu bukan hanya mikir mengamankan jalur kereta apinya doang, tapi juga mengamankan dari stasiun. Itu kan enggak naik kereta lagi, bisa busway (transjakarta), taksi, motor, mobil. Bukan hanya keselamatan perkeretaapian, tapi juga keselamatan di jalan raya," ucap Djarot.

Kecelakaan terbaru di pelintasan sebidang terjadi di dekat Pasar Gaplok, Jalan Kembang Pacar, Senen, Jakarta Pusat, pada Selasa sore tadi. Kereta Walahar Ekspres terbakar setelah bertabrakan dengan sebuah mobil box.

Kasubbag Humas Polres Metro Jakarta Pusat Kompol Suyatno mengatakan, tabrakan terjadi karena mobil box nekat menerobos palang pintu rel kereta api.

"Awal kejadian pada saat palang pintu kereta api Pasar Gaplok ditutup. Mobil box menerobos sehingga terjadi tabrakan," ujar Suyatno melalui keterangan tertulisnya, Selasa.

Akibat tabrakan tersebut, mobil box terseret kurang lebih 20 meter dan mengakibatkan kebakaran dua gerbong kereta api. Akibat kejadian tersebut, dua penumpang mobil box tewas. Sementara semua penumpang kereta api selamat.

Baca juga: Kronologi Kebakaran Kereta di Senen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com