Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Pendatang Baru di Jakarta Utara Diprediksi Menurun

Kompas.com - 06/07/2017, 07:32 WIB
David Oliver Purba

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Jumlah pendatang baru yang mengadu nasib ke Jakarta Utara diprediksi lebih rendah dibanding tahun 2016. Kepala Suku Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Sudin Dukcapil) Jakarta Utara Erik P Sinurat mengatakan, prediksi penurunan angka pendatang itu didasarkan pada berkembangnya sektor industri di kota selain Jakarta.

Erik menilai selama ini banyak pendatang yang ingin mencari kerja di Jakarta karena melihat peluang pekerjaan di Ibu Kota yang cukup besar. Namun, seiring perkembangan pembangunan, masyarakat dia anggap mulai melirik kota lain sebagai tujuan mencari kerja.

Dari data Sudin Dukcapil Jakarta Utara, ada 17.685 pendatang baru yang terdata memasuki wilayah Jakarta Utara pada 2016.

"Prediksi kami turun tahun ini. Mungkin sekarang Jakarta bukan lagi tujuan mereka. Sudah banyak daerah lain yang membutuhkan tenaga kerja," ujar Erik, kepada Kompas.com, Rabu (5/7/2017).

(baca: Ini Syarat Pendatang Baru yang Ingin Tinggal di Jakarta)

Untuk mengetahui jumlah pasti warga pendatang, Sudin Dukcapil Jakarta Utara akan melakukan pendataan jumlah warga bekerjasama dengan kelurahan dan pengurus RT/RW serta yayasan penyalur tenaga kerja guna melihat jumlah pencari kerja baru yang datang ke Jakarta Utara.

"Kami akan melakukan pendataan. Berapa banyak pekerja (baru) yang bekerja di kawasan berikat nusantara dan di daerah lainnya," ujar Erik.

Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan, pendataan dilakukan mulai dari H+2 Lebaran pada Selasa (27/6/2017) dan akan berlangsung hingga Sabtu (15/7/2017).

Tahun ini, Djarot menyebut pengawasan terhadap pendatang baru dilakukan salah satunya dengan melarang warga penghuni rumah susun sederhana sewa memberikan tempat tinggal bagi saudara dari kampung halamannya.

"Karena warga kita yang tinggal di rusun itu keluarga inti. Anak, istri, mertua, kakek, nenek silakan. Tapi jangan dong keponakan dari kampung terus di rusun dulu," kata Djarot di Monas, Jakarta Pusat, Jumat (30/6/2017).

Kompas TV Jakarta diperkirakan akan dihadapkan dengan masalah pendatang baru yang ingin mengadu nasib di Ibu Kota.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

Megapolitan
Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi 'Online' dan Bayar Utang

Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi "Online" dan Bayar Utang

Megapolitan
Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Megapolitan
Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Megapolitan
Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Megapolitan
Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com