Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri Yakin Hukuman Mati Bikin Jera Bandar Narkoba

Kompas.com - 20/07/2017, 13:18 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal Tito Karnavian meyakini hukuman mati yang diterapkan Indonesia bagi bandar narkoba efektif menimbulkan efek jera. Tito mengakui penerapan hukuman mati selama ini selalu menuai pro-kontra.

"Di negara-negara yang kontra hukuman mati, studi akademik mereka mengatakan tak ada hubungannya," kata Tito di Mapolda Metro Jaya, Kamis (20/7/2017).

Kendati demikian, Tito menyebutkan dalam praktiknya di lapangan, banyak bandar yang takut lantaran polisi tak segan menembak mereka hingga mati jika melawan petugas.

"Secara pragmatis, empiris di lapangan, kita melihat, jujur saja, kita nembakin narkotik, kabur semua mereka. Di Filipina ditembak-tembakin langsung drop mereka," ujar Tito.

"Kalau ditanya apakah ada hubungannya, saya yakini ada hubungannya. Ada efek deterrent-nya," lanjut dia.

Tito menyebut Indonesia dijadikan pasar lantaran hukum yang berlaku di Indonesia tak sekeras negara lain. Ia meminta agar jajarannya menindak tegas terutama bandar narkoba dari negara lain yang melawan petugas.

"Mereka lihat potential market, hukum kita dianggap lengah sehingga mereka merajalela di Indonesia. Kami menekankan jajaran Polri menindak tegas dan keras terutama pelaku asing ya," ujarnya.

Baca juga: Kapolri: Hukum Kita Dinilai Lemah sehingga Bandar Narkoba Merajalela

Polisi menggagalkan penyelundupan sabu seberat satu ton saat masuk melalui Dermaga eks Hotel Mandalika di Jalan Anyer Raya, Serang, Banten, pada Kamis pekan lalu. Sabu tersebut dikemas dalam 51 kotak teh cina dan dimasukkan ke dalam karung. Sindikat dari Taiwan yang terlibat dalam penyelunduoan itu berjumlah sembilan orang, satu di antaranya tewas ditembak petugas karena melawan saat ditangkap.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com