JAKARTA, KOMPAS.com - Manajer Proyek Pengembangan Simpang Susun Semanggi (SSS), Dani Widiatmoko mengungkapkan tata cahaya atau animasi lampu di SSS dapat diatur dan disesuaikan dengan momen tertentu.
Pengaturan tata cahaya ini dilakukan dari pemograman animasi yang ditangani perusahaan lokal bekerja sama dengan perusahaan asal Australia yang biasa menangani pencahayaan untuk opera house.
"Sejatinya, animasi (lampu) akan lebih diperkaya lagi, sehingga hasilnya bisa lebih indah. Animasi bisa disesuaikan dengan tema yang sedang berlangsung, misalnya hari kemerdekaan, tahun baru, dan sebagainya," kata Dani saat dihubungi Kompas.com pada Minggu (23/7/2017) pagi.
Baca juga: Animasi Lampu di Simpang Susun Semanggi Adopsi Opera House Australia
Dani menjelaskan, pihaknya sudah sempat melakukan uji nyala lampu-lampu di SSS. Namun, masih ada beberapa aspek yang perlu disempurnakan sebelum SSS diresmikan Presiden Joko Widodo pada 17 Agustus 2017 mendatang.
Penyempurnaan hanya dilakukan pada program untuk animasi lampu, sedangkan instalasi lampu di SSS sudah terpasang semua.
Lampu-lampu yang digunakan memakai produk dari tiga perusahaan ternama, yakni Panasonic, Philips, dan Lumascape.
Pengerjaan pembangunan Simpang Susun Semanggi dilakukan PT Wijaya Karya Tbk. Dana yang dianggarkan untuk pembangunan proyek itu mencapai Rp 360 miliar.
Dana tersebut berasal dari nilai kompensasi pengembang PT Mitra Panca Persada, anak perusahaan asal Jepang, Mori Building Company.
Baca juga: Menengok Atraksi Lampu di Simpang Susun Semanggi
Jembatan layang Semanggi ini akan terdiri dari dua ruas. Satu ruas diperuntukkan bagi kendaraan dari arah Cawang menuju ke Bundaran Hotel Indonesia, dan satu ruas lainnya untuk kendaraan dari arah Slipi menuju Blok M.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.