Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Animasi Lampu di Simpang Susun Semanggi Adopsi Opera House Australia

Kompas.com - 23/07/2017, 10:17 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Manajer Proyek Pengembangan Simpang Susun Semanggi (SSS), Dani Widiatmoko menuturkan, pemograman untuk animasi lampu di SSS ditangani oleh perusahaan lokal yang bekerja sama dengan perusahaan elektrik dari Australia.

Perusahaan dari Australia ini sudah berpengalaman dalam hal tata cahaya, bahkan sering menangani pencahayaan pada acara besar seperti opera.

"Perusahaan lokal bekerja sama dengan perusahaan asal Australia yang biasa menangani opera house dan pencahayaan di tempat-tempat ikonik," kata Dani saat dihubungi Kompas.com pada Minggu (23/7/2017) pagi.

Baca juga: Menengok Atraksi Lampu di Simpang Susun Semanggi

Selain pemograman untuk animasi, lampu-lampu yang digunakan juga memakai produk dari tiga perusahaan ternama, yakni Panasonic, Philips, dan Lumascape.

Semua lampu telah terpasang di SSS, namun pihak kontraktor belum menyalakan semuanya karena masih tahap uji coba untuk penyempurnaan animasi cahaya.

Sebelumnya, video singkat dari netizen yang memperlihatkan lampu-lampu di SSS sudah beredar di media sosial.

Dari cuplikan video tersebut, tampak dua bagian lampu yang terpasang di tempat berbeda. Bagian pertama ada di sisi bawah simpang susun yang menyorot ke arah atas, sedangkan bagian kedua ada di sepanjang garis tepi simpang susun yang membentang ke kiri dan ke kanan.

Animasi yang dimainkan lampu tersebut untuk bagian tepi berupa lampu yang bergerak memutar, berikut dengan gradasi warna dan kecepatan sedang.

Baca juga: Simpang Susun Semanggi Dibuka untuk Umum 29 Juli

Adapun untuk lampu yang menyorot dari bagian bawah dapat berubah-ubah warna dengan tempo waktu yang lebih lambat alias pelan.

Warna yang dimainkan pun beragam, mulai dari hijau, kuning, merah, biru, oranye, dan masih banyak lagi. Dani menyampaikan, saat SSS beroperasi nanti, akan ada lebih banyak variasi animasi lampu yang dimainkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com