Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dibongkar Penyelundupan Sabu yang Disembunyikan Dalam Meja dari China

Kompas.com - 24/07/2017, 14:51 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi menggagalkan penyelundupan 41,6 kilogram sabu dari China ke Indonesia. Sabu itu disembunyikan di dalam meja untuk restoran.

Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Nico Afinta mengatakan, dalam kasus itu  pihaknya membekuk LY dan LX warga negara China. Pengungkapan kasus itu berawal dari informasi yang didapat penyidik bahwa akan masuk paket sabu dari China ke Jakarta melalui Malaysia, Dumai, lalu ke Jakarta.

"Kami melakukan penyelidikan selama satu bulan dan tepatnya pada 18 Juli menangkap dua WNA di daerah Perum Taman Surya, Kalideres, Jakarta Barat," kata Nico di Mapolda Metro Jaya, Senin (24/7/2017).

Baca juga: Jokowi Apresiasi Pengungkapan Penyelundupan 1 Ton Sabu

Nico menambahkan, kedua WNA tersebut menyewa sebuah ruko dan apartement untuk menyimpan barang tersebut. Sabu itu disembunyikan ke dalam meja dan dikirim melalui ekspedisi.

"Pelaku berpura-pura membuka restoran dengan menyediakan meja dan payung. Tapi meja tersebut dimasukin sabu dengan kemasan alumunium foil," kata dia.

Dalam pengungkapan kasus itu polisi menembak LX lantaran melawan saat polisi hendak membawanya ke wilayah Citra Garden untuk dilakukan pengembangan. LX mencoba merebut senjata api yang sedang dibawa polisi.

"Karena dinilai membahayakan maka penyidik melakukan tindakan tegas terukur dengan menembaknya. Lalu kami bawa ke RS Polri tetapi nyawanya tidak tertolong," kata Nico.

Para tersangka mengaku baru pertama kali menyelundupkan narkoba ke Indonesia. Mereka mendapat upah Rp 20 juta jika berhasil menyelundupkan sabu 41,6 kilogram itu.

Namun, polisi tak langsung mempercayainya. Polisi masih melakukan pengembangan terkait kasus itu, termasuk menyelidiki keterlibatan WNI.

LY terancam dijerat Pasal 112 dan 114 ayat 2 jo pasal 132 ayat 1 UU RI nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika dengan ancaman hukuman mati.

Baca juga: Mengejar Sindikat Penyelundup Satu Ton Sabu di Anyer

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com