Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Sabu 1 Ton, Polisi Duga Ada Narkoba Lain di Kapal Wanderlust

Kompas.com - 20/07/2017, 15:31 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian mengatakan saat ini pihaknya masih memeriksa kapal Wanderlust pembawa sabu 1 ton yang diamankan di perairan Bintan oleh aparat Bea dan Cukai (BC) Batam, Sabtu (15/7/2017).

Tito mengatakan kemungkinan masih ada narkoba lain yang tersimpan di kompartemen-kompartemen kapal.

"Masih ada narkoba jenis lain yang mungkin diselipkan, hari ini lagi naik docking, dan akan diperiksa secara detil," kata Tito di Mapolda Metro Jaya, Kamis (20/7/2017).

Tito mengatakan selain memeriksa muatan, pihaknya juga memeriksa peralatan dan kelengkapan kapal untuk menelusuri riwayat perjalanannya.

Kapal berbendera Sierra Leone itu diduga berlayar di sekitar perairan Asia Tenggara sebelum masuk ke pantai barat Indonesia.

"Peralatan juga diperiksa karena pengakuan mereka belum tentu sama dengan GPS," ujar Tito.

Adapun Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Nico Afinta menyebut awak kapal sengaja mematikan GPS Wanderlust selama pelayaran.

"Dia (5 orang tersangka) kan transporter (pengangkut), jadi dia matikan (GPS) supaya tak bisa dilacak," ujar Nico.

Baca: Foto-foto Kapal Wanderlust yang Diduga Bawa 1 Ton Sabu dari China

Polisi menggagalkan penyelundupan sabu seberat satu ton saat masuk melalui Dermaga eks Hotel Mandalika di Jalan Anyer Raya, Serang, Banten, Kamis (15/7/2017).

Sabu tersebut dikemas dalam 51 kotak teh cina dan dimasukkan ke dalam karung. Sindikat dari Taiwan ini berjumlah sembilan orang, satu di antaranya meninggal karena melawan saat ditangkap petugas.

Kompas TV Kapolri Gelar Konferensi Pers Pengungkapan Sabu 1 Ton
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Heru Budi Harap Groundbreaking MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap Groundbreaking MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com