JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian mengatakan saat ini pihaknya masih memeriksa kapal Wanderlust pembawa sabu 1 ton yang diamankan di perairan Bintan oleh aparat Bea dan Cukai (BC) Batam, Sabtu (15/7/2017).
Tito mengatakan kemungkinan masih ada narkoba lain yang tersimpan di kompartemen-kompartemen kapal.
"Masih ada narkoba jenis lain yang mungkin diselipkan, hari ini lagi naik docking, dan akan diperiksa secara detil," kata Tito di Mapolda Metro Jaya, Kamis (20/7/2017).
Tito mengatakan selain memeriksa muatan, pihaknya juga memeriksa peralatan dan kelengkapan kapal untuk menelusuri riwayat perjalanannya.
Kapal berbendera Sierra Leone itu diduga berlayar di sekitar perairan Asia Tenggara sebelum masuk ke pantai barat Indonesia.
"Peralatan juga diperiksa karena pengakuan mereka belum tentu sama dengan GPS," ujar Tito.
Adapun Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Nico Afinta menyebut awak kapal sengaja mematikan GPS Wanderlust selama pelayaran.
"Dia (5 orang tersangka) kan transporter (pengangkut), jadi dia matikan (GPS) supaya tak bisa dilacak," ujar Nico.
Baca: Foto-foto Kapal Wanderlust yang Diduga Bawa 1 Ton Sabu dari China
Polisi menggagalkan penyelundupan sabu seberat satu ton saat masuk melalui Dermaga eks Hotel Mandalika di Jalan Anyer Raya, Serang, Banten, Kamis (15/7/2017).
Sabu tersebut dikemas dalam 51 kotak teh cina dan dimasukkan ke dalam karung. Sindikat dari Taiwan ini berjumlah sembilan orang, satu di antaranya meninggal karena melawan saat ditangkap petugas.