Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Kasetpres, Heru Budi Berpamitan di Rapim Pemprov DKI

Kompas.com - 24/07/2017, 18:13 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan, mantan Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) DKI Jakarta Heru Budi Hartono menghadiri rapat pimpinan Pemprov DKI Jakarta di Balai Kota pada hari ini, Senin (24/7/2017).

Menurut Djarot, Heru hadir untuk berpamitan kepada jajaran pejabat Pemprov DKI Jakarta karena telah dilantik sebagai Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres).

"Tadi terima kasih Pak Heru ke sini untuk pamit secara resmi," ujar Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan.

Dalam kesempatan tersebut, Djarot dan para pejabat Pemprov berterima kasih kepada Heru yang telah mengabdi DKI Jakarta selama 22 tahun. Djarot pun tak lupa mengucapkan selamat.

"Kami menyampaikan terima kasih karena sejak 1995 lho Pak Heru berkarir di Jakarta, artinya sudah 22 tahun," kata dia.

Jabatan Heru di DKI Jakarta kini digantikan oleh Michael Rolandi, wakilnya saat menjabat sebagai Kepala BPKD. Sebab, proses penyusunan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) harus terus berjalan.

"Tadi sudah disampaikan yang mengganti Pak Heru, Pak Michael supaya proses APBD berjalan terus," ucap Djarot.

Baca: Heru Budi Bantah Jadi Kasetpres Hanya karena Dekat Jokowi

Menteri Sekretaris Negara Pratikno melantik Heru sebagai Kepala Sekretariat Presiden, di Aula Serbaguna, Gedung III Kementerian Sekretariat Negara, Jalan Veteran Nomor 17, Jakarta Pusat, pada Kamis (20/7/2017).

Prosesi pelantikan dilaksanakan dengan pembacaan Keputusan Presiden tentang pengangkatan Heru dan dilanjutkan dengan pengambilan sumpah jabatan dan pemberian amanah dari Mensesneg Pratikno.

Kompas TV Heru Budi Resmi Jadi Kepala Sekretariat Presiden
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com