Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam 3 Hari, Polisi Amankan 4 Pejudi dan 514 Botol Miras di Tebet

Kompas.com - 31/07/2017, 20:13 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam Operasi Pekat yang digelar di Tebet, Jakarta Selatan, premanisme dan peredaran minuman keras (miras) ilegal menjadi sasaran utama kepolisian.

Sejak Sabtu (29/7/2017) hingga Senin (31/7/2017), empat pejudi dan 514 botol miras diamankan polisi.

"Sabtu, total keseluruhan miras yang diamankan 40 dus atau 472 botol, dalam operasi pekat jam 22.00 sampai 23.00," kata Kapolsek Tebet Kompol Maulana Jali Karepesina melalui pesan singkat, Senin (31/7/2017).

(Baca juga: Main Judi di Rumah Kontrakan, Anggota DPRD Ditangkap)

Lima warung yang digerebek oleh polisi yakni Warung H Ibu Tina Jalan Manggarai Selatan, Warung WONG Jalan Manggarai Selatan, Warung Buyung Jalan Tebet Dalam IV, Warung Muri Jalan Tebet Dalam IV, dan Warung Ibu War Jalan Tebet Dalam IV.

Minuman yang ditemukan dalam penggerebekan itu antara lain bir, vodka, anggur, cognac, dan wiski yang dijual tanpa izin.

Keesokan harinya, Minggu (30/7/2017) pukul 02.15, polisi mendapati empat orang yang bermain judi kartu di Jalan Tebet Timur Dalam III Nomor 4. Mereka adalah Kafidin (31), Sultoni (26), Jamaludin (34), dan Yudhatama (34).

"Ditemukan dua set kartu remi, uang di lapak Rp 388.000, dan uang di kantong Rp 1,1 juta," ujar Maulana.

Pada siang ini, tepatnya pukul 14.30, polisi kembali merazia warung di Jalan Pemukiman, Manggarai.

Dari razia itu, polisi mendapati warga bernama Sukartini (45) menjual anggur dan ciu di rumahnya.

"Petugas menemukan anggur rajawali 10 botol dan ciu 32 botol dalam kemasan botol Aqua," kata Maulana.

(Baca juga: Razia Seminggu, Polres Cakung Sita Ratusan Botol Miras)

Ia mengatkan, operasi pekat ini akan dilakukan setiap hari hingga 9 Agustus 2017. "Operasi pekat ini akan berakhir sampai 9 Agustus 2017 untuk menekan angka kriminalitas di wilayah Tebet," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com