Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendapat Pejalan Kaki tentang Trotoar yang Ideal

Kompas.com - 02/08/2017, 12:11 WIB
Lila Wisna Putri

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Trotoar untuk pejalan kaki saat ini sedang dibenahi fungsinya agar tidak lagi diokupasi oleh para pedagang kaki lima (PKL) ataupun kendaraan bermotor.

Ruas jalan protokol misalnya Jalan Jendral Sudirman merupakan salah satu titik keramaian di Jakarta. Khususnya pagi dan sore hari, masyarakat komuter yang menggunakan kendaraan umum seperti KRL dan bus Transjakarta akan ramai menyesaki trotoar di sepanjang Jalan Sudirman.

Namun, apakah trotoar di Jakarta sudah dapat dikategorikan tertib dan ideal untuk pedestrian?

Husein, pedestrian yang biasa menggunakan trotoar mengatakan, sepanjang Jalan Sudirman penertiban telah dilakukan dan tidak ada lagi motor yang menyerobot trotoar untuk menghindari macet.

"Trotoar yang ideal itu yang ada tiang penjaganya. Jadi motor enggak bisa lewat, emang trotoar gunanya untuk pejalan kaki kan," ujar Husein saat ditemui Kompas.com, Rabu (2/8/2017).

Adanya tiga tiang pembatas yang dipasang di atas trotoar menghalangi pengendara motor untuk melintas. Jarak antar tiang tersebut hanya bisa dilewati oleh pedestrian.

Husein juga mengatakan bahwa tidak semua trotoar sudah tertib seperti di Jalan Jendral Sudirman, daerah Menteng dirasa belum ideal mengingat masih ada PKL dan pedagang asongan yang mengokupasi trotoar untuk kepentingan pribadi.

"Menurut saya sih kebanyakan trotoar belum ideal, khususnya daerah Menteng sampai ke RSCM, masih ada pedagang asongan," ujar Husein.

Baca: Ini Kategori Trotoar Ideal di Jakarta yang Enak untuk Jalan Kaki

Keadaan trotoar Stasiun Tanah Abang yang lengang pasca penertiban Bulan Tertib Trotoar, Selasa (1/8/2017)Lila Wisna Putri Keadaan trotoar Stasiun Tanah Abang yang lengang pasca penertiban Bulan Tertib Trotoar, Selasa (1/8/2017)
Pedestrian lainnya, Indah, juga mengatakan bahwa trotoar yang ideal adalah jalur pejalan kaki yang bebas dari kendaraan dan PKL.

"Idealnya sih tidak ada kendaraan yang melewati jalan (jalur pejalan kaki) itu," ujar Indah.

Senada dengan pendapat Indah, pejalan kaki lainnya yaitu Kristo juga mengatakan bahwa trotoar ideal untuk pejalan kaki merupakan trotoar yang memang khusus untuk pedestrian saja.

"Trotoar ideal ya yang lebar, dan emang khusus untuk pejalan kaki saja, sesuai fungsinya," ujar Kristo.

Terlihat pula beberapa anggota Dinas Perhubungan yang berjaga di depan Stasiun Sudirman untuk memastikan tidak ada ojek ataupun pedagang yang mangkal dan memakan bahu jalan ataupun trotoar.

Menurut pantauan Kompas.com, trotoar sepanjang Jalan Jendral Sudirman terlihat cukup lebar dan bersih. Meskipun begitu, ada beberapa bagian trotoar yang berlubang serta coretan di sepanjang tembok menuju Stasiun Sudirman.

Baca juga: PKL yang Berjualan di Trotoar Akan Diberi Sanksi Tindak Pidana Ringan


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com