Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Pemuda Ini Hanya Butuh 2 sampai 8 Menit untuk Mencuri Motor

Kompas.com - 03/08/2017, 22:00 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi menangkap dua pencuri motor bernama Alex (39) dan Nurdin (27).

Plh Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Budi Setiadi menyampaikan, keduanya merupakan komplotan pencuri motor yang bertahun-tahun mencuri dengan kunci letter T.

“Mereka menggunakan kunci letter T dan magnet merekat pada kontak yang dibuat secara khusus oleh maling,” kata Budi di Mapolrestro Jakarta Selatan, Kamis (3/8/2017).

(Baca juga: Curi Motor, Anak 13 Tahun Ditangkap Polisi)

Adapun Alex merupakan residivis yang pernah divonis sembilan bulan penjara. Ketika itu, kasusnya ditangani Polsek Cilandak. 

Menurut Budi, komplotan ini biasa beraksi di Mampang Prapatan, Cilandak, Tebet, Pancoran, dan Ciputat.

Kerja keduanya harus berhenti setalah polisi menguntit keduanya sedang beraksi. Saat akan dibekuk, Alex sempat melawan sehingga kakinya ditembak hingga pincang.

Berdasarkan pengakuannya, dalam sehari mereka bisa mencuri hingga tiga motor. Kebanyakan motor yang jadi incarannya yakni merek Honda Beat.

Dalam beraksi, biasanya Alex dan Nurdin hanya membutuhkan dua hingga delapan menit. "Biasanya satu motor itu saya jual Rp 2,5 juta," kata Alex ketika memperagakan aksinya.

(Baca juga: Curi Motor, Anak 13 Tahun Ditangkap Polisi)

Mereka biasa menjual motor curian ke penadah di Muara Gembong, Bekasi. Polisi kini memburu penadahnya.

Untuk sementara, Alex dan Nurdin ditahan di Mapolrestro Jakarta Selatan. Mereka dikenakan Pasal 363 KUHP tentang Pencurian Pemberatan. Ancaman hukumannya, sembilan tahun penjara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com