Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Ditertibkan, Pengemudi Ojek Kembali Mangkal di Depan Stasiun Pasar Minggu

Kompas.com - 04/08/2017, 16:29 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Belum selesai operasi penertiban di Jalan Raya Pasar Minggu pada Jumat (4/8/2017), puluhan pengemudi ojek kembali parkir memenuhi trotoar di depan stasiun dan juga separuh badan jalan di lokasi tersebut.

"Saya sampai tiga kali lewat ada saja," kata seorang anggota polisi yang berada di lokasi, Jumat siang.

Awalnya pagi tadi pukul 09.30, puluhan pengemudi ojek mangkal seperti biasa. Mereka tidak menggubris polisi, Dishub, maupun Satpol PP yang berada di lokasi.

Sebab selama ini, mereka dibiarkan mangkal sesukanya tanpa ditindak meski ada pos pantau di persinpangan jalan.

Namun ketika petugas polisi datang dan menilang seorang pengemudi ojek online yang sedang beristirahat dan memarkirkan kendaraannya di trotoar, sejumlah pengemudi ojek bertanya kepada polisi mengenai di mana mereka harus parkir selain di pinggir jalan dan trotoar.

Polisi kemudian meminta para pengemudi ojek tidak lagi parkir menunggu penumpang di trotoar dan di pinggir jalan.

Setelah itu, satu per satu pengemudi ojek meninggalkan lokasi dan memilih menunggu penumpang di Jalan Masjid Al Makmuriyah, atau di dekat persimpangan Robinson.

Namun setelah polisi berjalan cukup jauh dari trotoar yang ditertibkan, pengemudi ojek kembali lagi ke depan stasiun untuk mencari penumpang. Aksi 'kucing-kucingan' itu terjadi berulang kali hingga pukul 11.00.

Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Perhubungan Jakarta Selatan Edi Sufa'at mengakui kesadaran masyarakat soal ketertiban dan keselamatan berkendara masih rendah. Dia berharap penindakan pelanggaran di trotoar bisa menimbulkan efek jera.

"Ke depan yang kami lakukan menempatkan personel di jam sibuk, kira-kira dengan kepolisian agar bisa ditindak," kata Edi.

(baca: Trotoar Dipagari dan Menyulitkan Pejalan Kaki di Pasar Minggu)

Kompas TV Sat Pol PP Razia PKL di Jalan dan Trotoar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com