Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Jatibening Baru Tolak Pembangunan SMKN 12 Kota Bekasi

Kompas.com - 15/08/2017, 15:35 WIB
Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com – Yayasan Miftahul Jannah yang terdiri dari SD, PAUD, dan TK Islam Gembira di Kelurahan Jatibening Baru, Kota Bekasi terancam digusur karena berdiri di tanah fasilitas sosial dan fasilitas umum (fasos fasum) yang akan dibangun SMKN 12 Kota Bekasi. Persoalan tersebut pun ditolak oleh warga sekitar sekolah dan wali murid dari yayasan tersebut.

“RT 1-13 RW 08 Kelurahan Jatibening Baru, menolak pembangunan SMKN 12. Fasos fasum kami harusnya kan kami yang menggunakan,” ujar Ketua RW 08, Kelurahan Jatibening Baru, Arie Subari saat ditemui usai mediasi dengan Dinas Pendidikan Kota Bekasi di Kantor Kelurahan Jatibening Baru, Kota Bekasi, Selasa (15/8/2017).

Ia mengatakan seharusnya Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi mencari tanah lain jika ingin membangun sebuah sekolah baru.

Baca: Bangunan SD dan TK Akan Digusur untuk Pembangunan SMKN 12 Kota Bekasi

Sementara itu, penolakan tersebut, kata Arie karena warga sekitar tidak mau pusing menghadapi perilaku anak-anak SMK.

“Kami saja sudah pusing menghadapi anak-anak SMP yang berkeliaran di sini, jangan sampai berbuat negatif. Apalagi ini SMK yang sudah dewasa dan mayoritas laki-laki. Bagaimana nasib kami, kami ingin hidup tenang,” kata Arie.

Sementara itu, pada Selasa siang, pihak yayasan, warga, dan orangtua murid melakukan mediasi dengan Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi untuk membahas persoalan tersebut. Namun diakui oleh Pemilik Yayasan Miftahul Jannah, Haminto Hari, hasil dari mediasi tersebut tidak membuahkan titik terang.

“Tidak ada hasilnya, itu tadi hanya searah saja dan tidak ada solusi yang diberikan,” kata Haminto.

Haminto menegaskan, jika yayasan tersebut dipaksa harus pindah, pihaknya juga orangtua murid tidak akan mau pindah dari tanah tersebut.

“Sekolah ini harus tetap berdiri karena siswa di sini adalah masyarakat Jatibening 2. Kami sepakat dengan wali murid akan terus mempertahankan, walaupun kami harus belajar di tenda, di pinggir jalan. Ini fasos fasum kami, kami tidak akan pindah ke mana pun,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com