Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Julianto Pertimbangkan Laporkan Sugiarti Lagi, Kali Ini atas Tuduhan Penipuan

Kompas.com - 16/08/2017, 18:41 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Julianto Sudrajat, korban order fiktif ojek online Go-Food, mempertimbangkan untuk melaporkan kembali Sugiarti ke polisi.

Kali ini, ia berniat melaporkan Sugiarti atas tuduhan melakukan penipuan dengan mengatasnamakan Sugiarto sebagai penerima order fiktif Go-Food.

Menurut kuasa hukum Julianto, Rendy Anggara, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (16/8/2017), Sugiarti memesan Go-Food yang ditujukan kepada Julianto sehingga kliennya itu yang harus membayarkan pesanan.

Sebelumnya, Julianto melaporkan Sugiarti dengan tuduhan pencemaran nama baik. Sebelum melakukan order fiktif, diduga Sugiarti melalui akun media sosial miliknya membuat postingan yang dianggap mencemarkan nama Julianto

"Kami akan mengajukan laporan baru atas order fiktif, tetapi akan kami pertimbangkan dulu," kata Rendy.

(Baca juga: Julianto Minta Gojek Laporkan Sugiarti Terkait Order Fiktif Go-Food)

Pertimbangannya, Julianto dan kuasa hukumnya masih menunggu keputusan PT Go-Jek Indonesia apakah akan melaporkan Sugiarti atau tidak.

Sebelumnya, Rendy mendesak agar manajemen Go-Jek melaporkan Sugiarti ke polisi karena dianggap telah menyalahgunakan aplikasi Go-Jek untuk berbuat kejahatan.

Selain itu, Rendy akan memastikan dulu kepada polisi terkait penetapan status tersangka Sugiarti dalam laporan mengenai dugaan pencemaran nama baik yang mereka sampaikan. 

Rendy mengatakan, dari surat pemberitahuan perkembangan hasil penyidikan (SP2HP) yang diterima pada Selasa kemarin, tidak jelas disebutkan bahwa Sugiarti telah menjadi tersangka.

"Di SPDP (surat pemberitahuan dimulainya penyidikan) memang ada (status tersangka) tetapi di SP2HP tidak ada yang menegaskan bahwa dia berstatus tersangka," ujar Rendy.

(Baca juga: Pihak Julianto Datangi Kantor Gojek Agar Melaporkan Sugiarti ke Polisi)

Julianto adalah seorang pegawai bank swasta di Matraman, Jakarta Timur. Dia terkejut karena banyaknya pesanan makanan dari aplikasi ojek online yang diantar untuknya.

Untuk satu pesanan, jumlah biaya yang ditagihkan kepadanya mencapai ratusan ribu rupiah.

Julianto dikabarkan melayani pembayaran pesanan fiktif tersebut karena merasa iba dengan pengemudi ojek online yang sudah membayar makanan.

Sampai pada akhirnya, Julianto kewalahan memenuhi biaya yang ditagihkan kepadanya secara terus menerus karena totalnya telah mencapai jutaan rupiah.

Merasa menjadi korban penipuan, Julianto kemudian menulis status berisi klarifikasi melalui akun Facebook-nya, Julianto Sudrajat, yang diunggah pada Kamis (6/7/2017), dan menjadi viral.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Megapolitan
Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Megapolitan
DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

Megapolitan
7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

Megapolitan
Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com