Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Samakan dengan Kasus Ahok, Pengacara Rizieq Minta Polisi Cari Penyebar Chat WhatsApp

Kompas.com - 20/08/2017, 16:15 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapitra Ampera, kuasa hukum pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab, meminta polisi mencari penyebar chat berkonten pornografi yang diduga melibatkan Rizieq dan Firza Husein.

Rizieq ditetapkan sebagai tersangka oleh polisi dalam kasus chat WhatsApp berkonten pornografi dan telah diperiksa beberapa waktu lalu di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Arab Saudi.

"Ada kasus polisi dihina, siapa yang menyebarkan. Presiden dihina, siapa yang menyebarkan. Yang dicari yang upload, (kasus Rizieq) ini yang upload enggak dicari," kata Kapitra saat dihubungi Kompas.com pada Minggu (20/8/2017).

Kapitra turut mencontohkan kasus dugaan penodaan agama yang dialami oleh mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama.

Dalam kasus itu, aparat turut memeriksa Buni Yani selaku yang menyebarkan video pidato Ahok di Kepulauan Seribu yang dianggap telah menodai agama.

Baca: Anggap Bukti Tak Sah, Pengacara Kembali Minta Kasus Rizieq Dihentikan

"Asas persamaan di mata hukum harusnya dilakukan. Kasus Ahok dicari, siapa yang menyebarkan, oh Buni Yani," tutur Kapitra.

Selain itu, dia juga menyinggung alat bukti yang dipakai polisi untuk menjerat kliennya, yakni chat WhatsApp yang didapat dari laman www.baladacintarizieq.com.

Menurut Kapitra, informasi dari laman itu tidak bisa digunakan sebagai alat bukti karena bertentangan dengan putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 20 Tahun 2016, di mana hasil penyadapan bukan dari lembaga yang ditunjuk tidak bisa dijadikan alat bukti, baik saat penyidikan maupun dalam proses peradilan.

Rizieq berstatus tersangka dalam kasus dugaan chat WhatsApp berkonten pornografi. Sejak ditetapkan sebagai tersangka sampai saat ini, Rizieq masih berada di Arab Saudi. Polisi akhirnya memeriksa Rizieq di Arab Saudi beberapa waktu lalu.

Baca: Rizieq Sedang Ibadah Jadi Alasan Penyidik Lakukan Pemeriksaan di Arab\

Kompas TV Rizieq Sudah Diperiksa Polisi di Arab Saudi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com