Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKL dan Parkir Liar yang Ditertibkan dari Trotoar Hanya Pindah Lokasi

Kompas.com - 25/08/2017, 18:03 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Sudah lebih dari tiga pekan penertiban trotoar dilaksanakan di seluruh wilayah DKI Jakarta. Di Jakarta Selatan, penertiban tidak langsung bebas dari okupasi pedagang kaki lima maupun warga yang memarkirkan kendaraannya.

Sekretaris Kota Jakarta Selatan Jayadi menyebut selama ini pihaknya terkendala kesadaran pedagang kaki lima (PKL) dan pengendara yang hanya patuh saat tidak ada petugas.

"Kerja kami itu seperti memencet balon. Pencet sini, pindah ke sana," kata Jayadi, usai rapat evaluasi Bulan Tertib Trotoar di Kantor Wali Kota Jakarta Selatan, Jumat (25/8/2017).

Jayadi mengatakan dia telah meminta para Camat dan Satpol PP agar mengerahkan petugas untuk menjaga trotoar yang telah ditertibkan.

"Ini harus kami antisipasi agar kerjaan kami tuntas menertibkan trotoar," ujarnya.

(baca: Selama 23 Hari Bulan Tertib Trotoar, 10.080 Kendaraan Ditindak Petugas)

Selain itu, spanduk-spanduk peringatan untuk tidak mengokupasi trotoar juga diminta dipasang di sepanjang trotoar yang rawan diokupasi.

Banyak usulan masuk agar melengkapi trotoar dengan tiang pendek di setiap ujungnya.

"Supaya orang bisa lewat, tapi motor enggak bisa masuk," ujar Jayadi.

Hingga Rabu (23/8/2017), tercatat 10.080 kendaraan bermotor ditindak karena parkir atau melintas di trotoar Jakarta. Dari jumlah itu, 566 kendaraan di antaranya diderek, 938 kendaraan ditilang Dishub, 1.022 kendaraan ditilang polisi, 4.820 sepeda motor dan 2.063 mobil dicabut pentil, serta 671 kendaraan diangkut Dishub. 

Bulan Tertib Trotoar digelar sepanjang Agustus 2017 dan masih akan berlanjut sampai akhir bulan.

Kompas TV Rencana pencabutan BPJS dan Kartu Jakarta Pintar bagi pelanggar trotoar mendapat reaksi beragam dari masyarakat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com