JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat meminta para wali kota untuk terus menertibkan pedagang kaki lima (PKL). Menurut Djarot, penertiban PKL di luar pasar akan mendorong pembeli masuk ke dalam pasar.
"Dengan adanya pasar ini, Pak Wali Kota harus menertibkan PKL di sekitar sini. Kita harus berpihak kepada pasar yang kita kelola ini dong," ujar Djarot, saat meresmikan Pasar Pelita di Jalan Raya Sungai Bambu, Tanjung Priok, Selasa (29/8/2017).
(baca: 35 Pasar Bersubsidi Dibangun di Jakarta hingga 2018)
Para pedagang pasar yang menyaksikan acara peresmian itu langsung bertepuk tangan sebagai dukungan untuk menertibkan PKL.
"Betul Pak, betul," teriak sejumlah pedagang.
Djarot mengatakan keberadaan PKL mengurangi keramaian pasar tradisional.
"Kalau kita biarkan saja (PKL) maka pasar sepi, sedangkan yang jualan di jalan semakin ramai, bikin macet dan mengganggu orang," ujar Djarot.
(baca: Djarot: Yang Besar Sudah Kuat, Tak Usah Dibantu Bikin Mal-Supermarket)
Direktur Utama PD Pasar Jaya Arief Nasrudin mengatakan totalnya ada 16 pasar yang selesai direvitalisasi pada tahun ini. Pasar Pelita merupakan salah satu dari 16 pasar yang dibangun PD Pasar Jaya.
"Untuk pembiayaan pembangunan Pasar Pelita menggunakan penyertaan modal daerah (PMD). Total investasi yang dihabiskan untuk pembangunannya sebesar Rp 15 miliar," kata Arief.
Pasar Pelita berada pada lahan seluas 3.425 meter persegi dengan luas bangunan 2.592 meter persegi. Kompleks pasar ini mampu menampung 382 tempat usaha dan 255 pedagang.