Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panitia Kurban Diimbau Tak Gunakan Plastik Hitam untuk Bungkus Daging

Kompas.com - 02/09/2017, 10:08 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasudin Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Jakarta Barat Marsawitri Gumay mengatakan, selama Idul Adha, pihaknya tak hanya memantau proses pemotongan hewan kurban.

Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Jakarta Barat juga memantau bagaimana daging tersebut dibagikan kepada warga, termasuk plastik pembungkus daging. Menurut dia, plastik hitam tak boleh digunakan sebagai pembungkus danging.

"Ya diimbau untuk tidak menggunakan plastik warna hitam, karena plastik warna hitam tidak baik untuk digunakan sebagai pembungkus makanan," kata Marsawitri ketika dihubungi Kompas.com, Sabtu (2/9/2017).

Dari hasil pemantauan selama pemotongan hewan kurban, Jumat (1/9/2017), Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Jakarta Barat belum menemukan pelanggaran terkait hal ini.

(Baca juga: Polisi Tembak Mati Kerbau Kurban yang Mengamuk di Bekasi )

Sebelumnya, Marsawitri mengatakan, dalam memantau pemotongan hewan kurban pada Idul Adha tahun ini, pihaknya dibantu puluhan mahasiswa dari Institut Pertanian Bogor (IPB).

"Ada sebanyak 56 mahasisya jurusan kedokteran hewan yang akan membantu kami mulai hari ini," ujar Marsawitri, Kamis (31/8/2017).

Para mahasiswa IPB itu membantu mengawasi dan mengarahkan proses pemotongan hewan yang benar di wilayah Jakarta Barat.

"Nanti mereka akan bantu arahkan bagaimana lingkungan pemotongan yang baik, harus ada atap penutupnya, bagaimana mencuci daging kurban, akan dikemanakan kotoran dalam perut hewan dan darahnya, bagaimana memisahkan daging kurban dan lain sebagainya," paparnya.

Marsawitri mengatakan, pemeriksaan pemotongan hewan ini akan berlangsung hingga hari Senin (4/9/2017) mendatang.

Kompas TV Menjelang perayaan Idul Adha atau hari raya kurban ini, ternyata membawa berkah tersendiri bagi jasa salon kecantikan hewan kurban.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Keberatan

Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Keberatan

Megapolitan
Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Megapolitan
Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Megapolitan
Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Megapolitan
Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com