Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot Berharap Larangan Motor Mengurangi "Headway" Transjakarta

Kompas.com - 04/09/2017, 12:25 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana pelarangan sepeda motor melintas dari Jalan Medan Merdeka Barat sampai Bundaran Senayan diharapkan juga memperpendek headway atau jarak antarkedatangan bus transjakarta.

Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan, salah satu hal yang membuat bus transjakarta tidak tepat waktu karena banyak jalur tidak steril lantaran dilalui sepeda motor atau kendaraan lainnya.

Saat larangan sepeda motor diterapkan, Djarot berharap jumlah kendaraan yang menerobos jalur transjakarta berkurang, khususnya jalur di koridor yang menuju atau dari pusat kota.

"Salah satu penyebab utama adalah jalur transjakarta sulit untuk disterilisasi dengan kepadatan luar biasa. Makanya headway di beberapa halte itu cenderung tidak tepat waktu," kata Djarot, di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (4/9/2017).

(baca: Dirut Transjakarta Sebut Jumlah Bus di Jalur Larangan Motor Sudah Cukup)

Djarot menyampaikan, penambahan bus transjakarta di koridor 1 bisa saja dilakukan. Namun, penambahan bus dinilai tidak akan berdampak banyak selama waktu antarkedatangan bus masih lama dan penumpang akan tetap menumpuk di halte.

Kebijakan larangan motor sampai Bundaran Senayan rencananya diuji coba pada 12 September 2017. Djarot memahami banyak pro dan kontra terhadap kebijakan ini.

"Ada pro dan kontra, saya mendengar dan saya mencermati, termasuk dari beberapa LBH misalnya," kata Djarot.

(baca: Perluasan Larangan Sepeda Motor di Jakarta yang Menuai Kontra...)

Djarot meminta semua pihak memberi masukan agar penerapan kebijakan larangan sepeda motor dari Jalan Medan Merdeka Barat hingga Bundaran Senayan dapat berjalan efektif.

Kompas TV Transjakarta Koridor 13 Berlakukan Tarif Normal Rp 3.500
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com