JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Perumahan Rakyat dan Permukiman DKI Jakarta akan tertibkan ratusan bangunan liar yang menempel pada bangunan rumah susun sewa beli di DKI Jakarta.
"Ada sebanyak 331 unit bangunan dari 6 lokasi rumah susun sewa beli yang dibangun Pemda DKI yang akan kami tertibkan," kata Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Permukiman DKI Jakarta Agustino Darmawan, Selasa (5/9/2017).
Ia menyebutkan, 6 lokasi penertiban bangunan liar tersebut antara lain di Rusun Bendungan Hilir II, Rusun Bidara Cina, Rusun Tanah Tinggi, Rusun Karet Tengsin I, Rusun Tambora III, dan Rusun Petamburan.
"Sebelumnya kami telah melakukan pendataan, sosialisasi hingga melayangkan sebanyak tiga kali surat peringatan pengosongan unit-unit bangunan liar tersebut namun tidak diindahkan, oleh sebab itu kami akan lakukan eksekusi," kata dia.
Lihat juga: Warga Lansia yang Menunggak Rusun Tak Selalu Dipindahkan ke Panti
Agustino menambahkan, bangunan-bangunan liar yang didirikan dalam kawasan rusun tersebut tidak hanya bangunan semi permanen atau sering disebut bedeng.
"Bahkan ada yang membangun bangunan permanen dua lantai, ada yang bangun garasi untuk menyimpan mobilnya, ada juga yang digunakan untuk berdagang dan masih banyak lagi," papar dia.
Ia mengatakan telah lakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait mengenai jadwal pembongkaran ratusan bangunan liar tersebut.
"Awalnya kami akan mulai lakukan eksekusi besok, Rabu (6/9/2017). Namun karena situasi dan kondisi tidak memungkinkan karena akan digelarnya demo di Kedubes Myanmar yang tentunya akan membutuhkan banyak personel keamanan, maka kami undur," kata dia.
Pembongkaran bangunan liar di Rusun Bidara Cina, kata dia, akan dilakukan pada Kamis pekan depan, di Rusun Bendungan Hilir pada 20 September ini, di Rusun Tanah Tinggi pada 11 September, Rusun Karet Tengsin I pada 8 September, Rusun Tambora III juga pada 8 September, dan Rusun Petamburan pada 22 September.
"Harapan kami sebelum waktu eksekusi tiba, para penghuni liar bersedia melakukan pembongkaran sendiri pada unit-unit bangunan liarnya," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.