Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Anak Balita Beri Kesaksian Ibunya "Didor" Ayahnya Sendiri

Kompas.com - 12/09/2017, 06:22 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Para tetangga almarhumah Indria Kameswari mengaku pada awalnya tidak tahu bahwa penyebab kematian pegawai Badan Narkotika Nasional (BNN) itu karena ditembak. Informasi yang menyatakan bahwa Indria tewas ditembak justru datang dari anak balita Indria yang masih berusia empat tahun.

Anak itu yang menyampaikan ke tetangga bahwa Indria tewas karena ditembak Muhammad Akbar, ayahnya sekaligus suami Indria.

Fakta itulah yang diungkap dalam program "Aiman" yang tayang di Kompas TV pada Senin (11/9/2017) malam. Program Aiman semalam mengambil tema "Di Balik Pembunuhan Pegawai BNN".

Baca juga: Alasan Pembunuh Pegawai BNN Bawa Peluru ke Halim Masih Tanda Tanya

Aiman mendatangi tempat kejadian perkara di Perumahan River Valley, di Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Eva adalah salah satu tetangga Indria yang sempat ditemui Aiman. Rumahnya persis berada di depan rumah yang dulunya ditempati Indria dan Akbar.

Menurut Eva, kabar mengenai tewasnya Indria pertama kali menyebar ke warga setelah selesai shalat id Idul Adha. Menurut Eva, pada saat itu tidak terlihat ada Akbar. Warga hanya menemui anak balita Indria seorang diri di rumah. Tentu saja dengan jenazah ibunya yang pada awalnya tergeletak di kamar mandi.

"Sehabis kejadian, saya dengan Bu RW ke situ, udah diangkat (jasad Indira). Masih di dalam rumah, tapi bukan di ruang cuci lagi," kata Eva.

Ia mengatakan pada awalnya dirinya dan para tetangga mengira Indria meninggal karena jatuh di kamar mandi. Kalaupun bukan karena kepleset, warga mengira Indria terjatuh karena sakit. Tidak terlintas dugaan bahwa Indria tewas karena ditembak suaminya sendiri.

Lihat juga: Di Balik Pembunuhan Pegawai BNN

Sampai akhirnya, Eva meminta anaknya memanggil anak Indira ke rumahnya untuk diberi makan. Saat itulah, anak kecil itu memberi tahu bahwa ibunya sempat bertengkar dengan ayahnya sebelum tewas.

Informasi itu disampaikan oleh anak Eva ke Eva.

"Anak saya bilang 'Ma, (anak Indria) enggak mau makan. Ma, katanya ibunya berantem sama abi-nya," ujar Eva menirukan ucapan anaknya.

Tak lama setelah itu, Eva menanyakan langsung ke anak balita itu. Bocah itu mengungkapkan bahwa ibunya tewas karena ditembak ayahnya.

"Saya tanya, ibu kenapa jatuh, (Anak itu menjawab) berantem sama abi. Terus diapain sama abi? (Anak itu menjawab lagi) Didor!" tutur Eva.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Megapolitan
PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat di Pilkada 2024

PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat di Pilkada 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Megapolitan
Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Megapolitan
Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Megapolitan
Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Megapolitan
Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Megapolitan
Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Megapolitan
Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Megapolitan
Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Megapolitan
Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com