Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kondisi Darurat, Peserta BPJS Bisa Cari RS dengan Cek Layanan Ini

Kompas.com - 12/09/2017, 18:42 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Humas BPJS Kesehatan Irfan Humaidi menyarankan peserta BPJS Kesehatan untuk mencari lokasi rumah sakit dengan mengecek beberapa layanan yang dimiliki BPJS Kesehatan saat berada dalam kondisi darurat.

Ada tiga layanan yang bisa diakses. Pertama, peserta BPJS Kesehatan dapat mengakses mobile JKN. Aplikasi tersebut dapat diunduh di play store atau apple store.

Mobile JKN dapat menampilkan rumah sakit atau fasilitas kesehatan (faskes) terdekat yang sudah bermitra dengan BPJS Kesehatan karena aplikasi tersebut berbasis global positioning system (GPS).

"Klik fitur lokasi, kalau klik lokasi faskes tingkat lanjutan, langsung muncul rumah sakit atau klinik utama yang kerjasama dengan BPJS yang terdekat. Jadi di situ ada muncul rumah sakit apa, jaraknya juga ada, nomor telepon juga ada," ujar Irfan saat dihubungi Kompas.com, Selasa (12/9/2017).

Selain itu, peserta BPJS Kesehatan juga bisa menghubungi layanan care center 1500400. Mereka bisa menanyakan lokasi faskes terdekat kepada customer service sekaligus konsultasi mengenai gejala penyakit yang dialami. Sebab, Irfan menyebut ada dokter yang juga melayani care center tersebut.

 

Baca: BPJS Bayar Biaya Gawat Darurat Termasuk di RS yang Belum Bermitra

"Metode lain dengan telepon 1500400, itu 24 jam. Bisa menanyakan faskes terdekat di mana dan di 1500400 ada consulting," kata dia.

Cara lain yang bisa dilakukan yakni dengan mengakses laman resmi www.bpjs-kesehatan.go.id.

Selain memberikan informasi faskes yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan, laman tersebut juga menginformasikan ketersediaan ruang rawat inap di rumah sakit mitra BPJS Kesehatan itu.

Namun, Irfan menyatakan belum semua rumah sakit siap menginformasikan ketersediaan ruang rawat inap.

"Sebagian ada rumah sakit yang sudah siap untuk menginformasikan ketersediaan tempat tidur rawat inap, tapi tentu itu dinamis, misalnya dilihat di website saat itu ada, tapi lima menit lagi belum tentu ada," ucap Irfan.

 

Baca: Semua RS di Jakarta Harus Bermitra dengan BPJS agar Izin Diperpanjang

Peserta BPJS Kesehatan juga harus memastikan bahwa kepesertaannya aktif. Hal itu bisa dilihat melalui mobile JKN.

Namun, apabila tidak memungkinkan mengecek ketiga layanan tersebut karena kondisi sangat gawat darurat, peserta BPJS Kesehatan bisa datang ke rumah sakit atau faskes mana pun, baik yang bermitra dengan BPJS Kesehatan maupun tidak.

Biaya perawatan selama kondisi gawat darurat di RS atau faskes yang bukan mitra BPJS Kesehatan dapat diklaim menggunakan dana BPJS tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com