Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Pinang-Margonda, Depok, Rawan Aksi Pelecehan Seksual

Kompas.com - 13/09/2017, 07:06 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com - Aksi pelecehan seksual marak terjadi di Jalan Pinang yang berlokasi di kawasan Margonda, Depok belakangan ini. Sejumlah perempuan muda dikabarkan telah menjadi korban, salah satunya D (23).

D menyatakan peristiwa terakhir yang dialaminya terjadi pada Senin (11/9/2017) lalu. Ia mengaku sudah dua kali menjadi korban pelecehan seksual di Jalan Pinang itu. Peristiwa  pertama terjadi sekitar Juni 2017.

"Enggak cuma saya. Ada teman kosan yang pernah kena juga," ujar D saat ditemui di Mapolres Kota Depok, Selasa. 

D datang ke Mapolres Kota Depok untuk melaporkan kejadian yang dialaminya itu. Ia berharap pelaku bisa ditangkap sehingga tidak ada lagi kejadian serupa di kemudian hari.

Baca juga: Kemensos: Banyak Anak Berhadapan dengan Hukum karena Pelecehan Seksual

"Karena sudah banyak (korban) yang kena. Cuma enggak berani ngelapor," ujar karyawati ini.

Di Jalan Pinang dan sekitarnya banyak rumah kos khusus perempuan. Penghuninya rata-rata mahasiswi dan karyawati, tak terkecuali D.

D menuturkan peristiwa terakhir yang dialaminya terjadi saat ia sedang berjalan kaki melintas di Jalan Pinang. Tiba-tiba ada seorang pengguna sepeda motor mendekat dan langsung meraba dada D. Kejadian tersebut berlangsung cepat.

Setelah meraba dada D, pengguna sepeda motor tersebut langsung kabur. D sempat berteriak. Namun situasi di lingkungan sekitarnya sedang sepi. Tak ada orang yang bisa menghentikan laju sepeda motor pelaku.

Kendati demikian, D sempat menghafal pelat nomor maupun jenis kendaraan yang dipakai pelaku. Pelaku diketahui menggunakan sepeda motor matic Honda Beat warna hitam dengan pelat nomor B 3720 EAA.

"Samping kiri motornya ada stiker tulisan Metalica cuma sudah terkelupas," kata D.

Menurut D, pola aksi yang digunakan pelaku saat peristiwa yang terakhir itu sama persis dengan yang digunakan pelaku pada peristiwa yang pertama, maupun yang dialami teman D lainnya. Pada dua peristiwa yang terjadi pelaku selalu menggunakan helm.

D tak mengetahui persis apakah mereka adalah orang yang sama. Pada peristiwa yang pertama, pelaku menggunakan motor matic Honda Vario warna putih.

"Kalaupun orangnya beda, kayaknya mereka masih satu kelompok," kata D.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Toyota Fortuner Picu Kecelakaan Tol MBZ, Ternyata Mobil Dinas Polda Jabar...

Toyota Fortuner Picu Kecelakaan Tol MBZ, Ternyata Mobil Dinas Polda Jabar...

Megapolitan
Truk Trailer Terbalik di Clincing akibat Pengemudinya Kurang Konsentrasi

Truk Trailer Terbalik di Clincing akibat Pengemudinya Kurang Konsentrasi

Megapolitan
Penyidikan Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Belum Final...

Penyidikan Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Belum Final...

Megapolitan
Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Megapolitan
Longsor 'Teror' Warga New Anggrek 2, Waswas Mencengkeram meski Tinggal di Perumahan Elite

Longsor "Teror" Warga New Anggrek 2, Waswas Mencengkeram meski Tinggal di Perumahan Elite

Megapolitan
Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Megapolitan
PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Megapolitan
Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Megapolitan
Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Megapolitan
Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Megapolitan
Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Megapolitan
Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com