Salin Artikel

Jalan Pinang-Margonda, Depok, Rawan Aksi Pelecehan Seksual

D menyatakan peristiwa terakhir yang dialaminya terjadi pada Senin (11/9/2017) lalu. Ia mengaku sudah dua kali menjadi korban pelecehan seksual di Jalan Pinang itu. Peristiwa  pertama terjadi sekitar Juni 2017.

"Enggak cuma saya. Ada teman kosan yang pernah kena juga," ujar D saat ditemui di Mapolres Kota Depok, Selasa. 

D datang ke Mapolres Kota Depok untuk melaporkan kejadian yang dialaminya itu. Ia berharap pelaku bisa ditangkap sehingga tidak ada lagi kejadian serupa di kemudian hari.

"Karena sudah banyak (korban) yang kena. Cuma enggak berani ngelapor," ujar karyawati ini.

Di Jalan Pinang dan sekitarnya banyak rumah kos khusus perempuan. Penghuninya rata-rata mahasiswi dan karyawati, tak terkecuali D.

D menuturkan peristiwa terakhir yang dialaminya terjadi saat ia sedang berjalan kaki melintas di Jalan Pinang. Tiba-tiba ada seorang pengguna sepeda motor mendekat dan langsung meraba dada D. Kejadian tersebut berlangsung cepat.

Setelah meraba dada D, pengguna sepeda motor tersebut langsung kabur. D sempat berteriak. Namun situasi di lingkungan sekitarnya sedang sepi. Tak ada orang yang bisa menghentikan laju sepeda motor pelaku.

Kendati demikian, D sempat menghafal pelat nomor maupun jenis kendaraan yang dipakai pelaku. Pelaku diketahui menggunakan sepeda motor matic Honda Beat warna hitam dengan pelat nomor B 3720 EAA.

"Samping kiri motornya ada stiker tulisan Metalica cuma sudah terkelupas," kata D.

Menurut D, pola aksi yang digunakan pelaku saat peristiwa yang terakhir itu sama persis dengan yang digunakan pelaku pada peristiwa yang pertama, maupun yang dialami teman D lainnya. Pada dua peristiwa yang terjadi pelaku selalu menggunakan helm.

D tak mengetahui persis apakah mereka adalah orang yang sama. Pada peristiwa yang pertama, pelaku menggunakan motor matic Honda Vario warna putih.

"Kalaupun orangnya beda, kayaknya mereka masih satu kelompok," kata D.

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/09/13/07062531/jalan-pinang-margonda-depok-rawan-aksi-pelecehan-seksual

Terkini Lainnya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

Megapolitan
Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi 'Online' dan Bayar Utang

Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi "Online" dan Bayar Utang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke