JAKARTA, KOMPAS.com - Massa Aksi Bela Rohingya membubarkan diri dengan tertib dari kawasan Bundaran Patung Kuda, Monas, Jakarta, Sabtu (16/9/2017). Sejak pagi, massa menyuarakan tuntutannya agar Pemerintah mendesak Myanmar untuk menghentikan kekerasan yang terjadi terhadap etnis Rohingya di wilayah Rakhine, Myanmar.
Massa yang terdiri dari kader Partai Keadilan Sejahtera dan sejumlah organisasi kemasyarakatan (ormas) itu menyebar ke jalan Medan Merdeka Barat dan Jalan MH Thamrin.
Sejumlah ruas jalan yang pagi tadi ditutup untuk aksi Bela Rohingya pun saat ini kembali dibuka. Petugas kebersihan juga sudah membersihkan sampah yang ditinggalkan para peserta.
Hadir dalam aksi tersebut antara lain Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Dewan Penasihat Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais, dan Presiden PKS Sohibul Iman, dan Wakil Sekjen PKS Mardani Ali Sera.
Baca juga: Prabowo Sebut Bantuan Indonesia untuk Rohingya Hanya Pencitraan Jokowi
Dalam orasinya Prabowo mengatakan bahwa aksi ini adalah bentuk solidaritas masyarakat Indonesia untuk etnis Rohingya yang mengalami penindasan. "Ini kehormatan bagi saya. Kita berkumpul hari ini untuk menyatakan solidaritas kita kepada saudara-saudara kita kaum Rohingya yang telah mengalami suatu bentuk penindasan," kata Prabowo di lokasi, Sabtu (16/9/2017).
"Kita bersama-sama menyatakan solidaritas kita. Saya hadir di sini untuk menyampaikan solidaritas kepada mereka (Rohingya)," lanjut dia.
Sementara Mardani mengatakan bahwa Aksi Bela Rohingya yang digelar partainya adalah bukti Indonesia yang sesungguhnya, berbeda-beda dalam persatuan.
"Ini bukti ke-Indonesiaan kita, bukan cuma Islam saja yang bergabung, ada Walubi juga. Tragedi Rohingya bukan cuma tragedi tentang umat Islam. Ini tragedi kemanusiaan," kata dia.
Mardani menyebutkan, Undang-Undang Dasar 1945 menolak segala bentuk penjajahan dan menguatkan bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa.