JAKARTA, KOMPAS.com - Agen dan calon jemaah korban penipuan biro umrah Kafilah Rindu Ka'bah (KRK) meminta kepolisian menangkap dan menahan pemilik biro umrah KRK, Ali Zainal Abidin.
"Masyarakat sudah sangat didzalimi oleh KRK, oleh bosnya yang bernama Ali Zainal Abidin atau Azab. Kenapa dia ini tidak kunjung ditahan seperti bos First Travel?" kata perwakilan pelapor biro umrah KRK, Ahmad Hisyam, di Kantor YLKI Jakarta, Jumat (22/9/2017).
Hisyam menjelaskan fakta bahwa banyak kerugian yang dia alami dan calon jemaah lainnya, baik kerugian ekonomi maupun sosial.
Menurut Hisyam, ada calon jemaah yang terus memikirkan masalah keberangkatan yang dijanjikan KRK hingga jatuh sakit dan meninggal dunia, ada juga calon jemaah yang terus memikirkan masalah ini hingga tidak fokus bekerja dan kerap memicu pertengkaran rumah tangga.
"Selain itu, kami juga khawatir kalau Azab terus mencari jemaah lainnya sehingga penipuan kembali terulang. Padahal izin operasi KRK sudah dicabut dan Azab otomatis tidak bisa memberangkatkan siapapun," ujar Hisyam.
(baca: Calon Jamaah Pertanyakan Lambannya Proses Hukum terhadap Bos KRK)
Di sisi lain, para agen perjalanan umrah yang bekerja sama dengan KRK juga turut terkena imbas atas terlantarnya para calon jemaah tersebut.
Yopie, salah satu pemilik agen perjalanan umrah yang turut hadir dalam jumpa pers di Kantor YLKI Jakarta mengaku sering mendapat ancaman dari calon jemaah umrah.
"Korban terberat ini ya agen. Agen juga jadi korban sosial ekonomi, kami dituduh menipu, diteror, dan diancam. Kami hancur secara ekonomi, nama pun juga jadi jelek," ungkap dia.
Para calon jemaah sudah berusaha meminta kepastian keberangkatan umrah pada Ali Zainal tetapi hanya dijanjikan dan belum terealisasi.
(baca: Bos Biro Travel KRK Janji Kembalikan Uang Jemaah dengan Dana Donatur)