Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Resmikan Rumah yang Dibedah, Djarot Sampaikan Salam Ahok pada Warga Cilincing

Kompas.com - 28/09/2017, 10:22 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat meresmikan 67 rumah yang sudah selesai dibedah di kawasan Cilincing, Jakarta Utara. Kepada warga, Djarot mengingatkan kembali bahwa program ini digagas mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Dia mengaku sudah bertemu Basuki atau Ahok untuk menyampaikan rencana peresmian itu.

"Minggu lalu saya bertemu Pak Ahok dan saya sampaikan minggu ini kita resmikan program bedah rumah ini. Dia bilang 'terima kasih, sampaikan salam saya ke warga Cilincing'," ujar Djarot, di kawasan Cilincing, Kamis (28/9/2017).

(baca: Djarot Tak Ingin Peserta Bedah Rumah Hanya Ongkang-ongkang Kaki)

Warga dan pasukan oranye yang mendengarkan Djarot langsung bersorak dan bertepuk tangan. Djarot mengatakan warga tidak boleh melupakan pemimpin yang pernah memperhatikan mereka.

Warga kembali bertepuk tangan sambil berteriak "betul".

"Kalau Bapak Ibu jadi pemimpin, kebahagiaan sejati bagi pemimpin apabila kita bisa membahagiakan orang lain. Kita bisa membahagiakan warga kita, membantu warga kita," kata Djarot.

Djarot mengingatkan bahwa program bedah rumah juga digagas oleh Ahok. Dulu, dia dan Ahok bersama-sama memikirkan cara merevitalisasi kawasan kumuh di Jakarta dan salah satu cara yang dipilih adalah bedah rumah.

Program bedah rumah dilaksanakan berdasarkan Instruksi Gubernur Nomor 51 Tahun 2017. Awalnya, jumlah rumah yang akan dibedah ada 83 unit. Namun, 16 unit rumah batal dibedah karena berbagai hal. Misalnya rumah tersebut pernah mendapat bantuan dari pihak lain.

Warga yang menerima program bedah rumah juga dipastikan mendapatkan Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan jaminan kesehatan dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

Program tersebut merupakan corporate social responsibility (CSR) dari PT Tata Logam Lestari, PT Palm Mas Asri, PT Avia Avian, serta PT Semen Merah Putih.

Kompas TV Djarot menyatakan perjanjian dengan KPK merupakan upaya integrasi pajak dan retribusi daerah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com