Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Target Pendapatan DKI dalam 5 Tahun Terakhir Tak Tercapai

Kompas.com - 02/10/2017, 17:14 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - DPRD DKI Jakarta menyoroti pendapatan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam lima tahun terakhir yang tak sesuai target.

Hal itu ditulis dalam rekomendasi DPRD DKI Jakarta terhadap laporan keterangan pertanggungjawaban akhir masa jabatan (LKPJ-AMJ) gubernur DKI Jakarta tahun 2013-2017.

Anggota DPRD DKI Jakarta Meity Magdalena Ussu mengatakan, dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) 2013-2017, target pendapatan DKI sebesar Rp 120 triliun. Namun, pendapatan yang diperoleh kurang dari setengahnya.

"Dalam RPJMD, target pendapatan Rp 120 triliun, namun sampai akhir masa jabatan pendapatan hanya Rp 59 triliun," ujar Meity membacakan rekomendasi DPRD DKI terhadap LKPJ-AMJ gubernur DKI tahun 2013-2017 dalam rapat paripurna di Gedung DPRD DKI, Senin (2/10/2017).

Untuk meningkatkan pendapatan daerah, DPRD DKI merekomendasi Pemprov DKI Jakarta mengoptimalkan penerimaan pajak daerah, baik dari pajak kendaraan bermotor, bea balik nama kendaraan bermotor, bahan bakar kendaraan bemotor; pajak hotel, restoran, dan hiburan; pajak bumi dan bangunan pedesaan dan perkotaan (PBB-P2); pajak parkir; pajak penerangan jalan; pajak rokok; pajak reklame; dan pajak air tanah.

Baca: Dipimpin 3 Gubernur, DPRD DKI Puji Pembangunan di Jakarta dalam 5 Tahun Terakhir

Khusus untuk pajak kendaraan, DPRD DKI merekomendasi Pemprov DKI untuk melakukan operasi gabungan bersama polisi, operasi door to door bagi penunggak pajak kendaraan mewah, dan pengecekan data.

DPRD DKI Jakarta juga merekomendasikan beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan penerimaan pajak daerah.

Selain pendapatan daerah, DPRD DKI juga menyoroti beberapa hal yang harus diperbaiki Pemprov DKI Jakarta.

Salah satunya yakni rendahnya penyerapan APBD yang berbanding terbalik dengan tingginya tunjangan kinerja daerah (TKD) PNS di lingkungan Pemprov DKI.

DPRD merekomendasikan Pemprov DKI Jakarta untuk mengevaluasi skema penghitungan TKD.

"Terdapat beberapa SKPD (satuan kerja perangkat daerah) yang penyerapannya rendah, di bawah 50 persen, tetapi TKD-nya tinggi, sehingga ke depan perlu ada solusi untuk menyusun skema baru TKD yang terdapat di SKPD yang rendah serapannya," kata Meity.

Baca: DPRD Sahkan APBD-P Meski Pergub Kenaikan Tunjangan Belum Diteken Djarot

Kemudian, DPRD DKI juga menyoroti angka kemiskinan yang meningkat dari 2013 ke 2016. Pada 2016, penduduk miskin di Jakarta sebanyak 385.840 orang atau 3,75 persen dari total penduduk DKI.

Namun, DPRD menilai Pemprov DKI Jakarta telah melakukan berbagai upaya untuk menanggulangi kemiskinan tersebut, seperti memberi Kartu Jakarta Pintar (KJP), bantuan iuran BPJS Kesehatan, menciptakan lapangan kerja melalui rekrutmen petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU), dan lainnya.

Untuk pembangunan rusun, DPRD DKI meminta Pemprov DKI lebih selektif menentukan vendor agar hasilnya bagus. Sebab, DPRD DKI banyak menemukan unit rusun yang bangunannya retak, pengecatan tak rata, dan lainnya.

Kemudian, DPRD juga meminta Pemprov DKI memperbaiki rencana kegiatan sehingga tidak ada sisa anggaran karena tidak terserap.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com