Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Utang Jokowi Normalisasi Ciliwung

Kompas.com - 13/10/2017, 14:39 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Di akhir masa kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang dilanjutkan Djarot Saiful Hidayat, proyek normalisasi Sungai Ciliwung masih menyisakan banyak pekerjaan. Pada  tahun keempat masa pemerintahan mereka, normalisasi Ciliwung diperkirakan baru mencapai 45 persen.

Djarot mengakui bahwa lima tahun tak cukup untuk membereskan banjir di sepanjang Ciliwung.

"Lima tahun saya pikir tidak akan rampung. Paling tidak 10 tahun dan harus konsisten," ujar Djarot saat ditemui di Jakarta Pusat, Minggu (8/10/2017).

Normalisasi Sungai Ciliwung dimulai pada era Gubernur Joko Widodo. Banjir besar pada 2012 membuat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat bersama Pemprov DKI menormalisasi sungai tersebut.

Baca juga: Djarot: Normalisasi Ciliwung Butuh 10 Tahun

Proyek normalisasi terbentang dari jembatan Jalan TB Simatupang hingga Pintu Air Manggarai yang diduduki warga dengan membangun banyak permukiman.

Hingga 2017, titik yang sudah rampung yakni Kampung Pulo, Bukit Duri, Bidara Cina, dan Cawang Pulo. Banjir masih terjadi di Bukit Duri meski normalisasi sepanjang 700 meter sudah rampung.

Sejumlah anak-anak mencari sampah berupa besi saat pekerja mengeruk lumpur menggunakan ekskavator di Kanal Banjir Barat (KBB) sungai Ciliwung di Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (11/9/2017). Pengerukan lumpur dilakukan untuk memperlancar aliran air sungai serta mengantisipasi datangnya musim hujan yang mengakibatkan banjir yang kerap terjadi di Jakarta.KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Sejumlah anak-anak mencari sampah berupa besi saat pekerja mengeruk lumpur menggunakan ekskavator di Kanal Banjir Barat (KBB) sungai Ciliwung di Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (11/9/2017). Pengerukan lumpur dilakukan untuk memperlancar aliran air sungai serta mengantisipasi datangnya musim hujan yang mengakibatkan banjir yang kerap terjadi di Jakarta.

Kepala Bagian Penataan Kota dan Lingkungan Hidup Jakarta Selatan Bambang Eko Prabowo mengatakan, berdasarkan Keputusan Gubernur Nomor 1144 Tahun 2017 yang ditandatangani Djarot, normalisasi telah ditetapkan terus dilanjutkan dengan menertibkan 11 kelurahan di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.

"Kalau normalisasi dilanjutkan, di Jakarta Selatan selanjutnya kami akan bergerak ke hilir, ke Manggarai untuk normalisasi di sana," kata Bambang.

Liha juga: Setelah Ditertibkan, Normalisasi Ciliwung di Bukit Duri Segera Dimulai

Sementara di Jakarta Timur, normalisasi akan dilanjutkan lagi di Kampung Arus. Di sana, sebagian besar warga sudah setuju dan tak sabar normalisasi dilanjutkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com