Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandi: "Tea Walk" Pegawai DKI Hidupkan Ekonomi di Puncak, tapi Macet

Kompas.com - 22/10/2017, 15:44 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, kegiatan tea walk pegawai di lingkungan Pemprov DKI Jakarta di Kebun Teh, Puncak, Bogor, pada Sabtu (21/10/2017), telah menghidupkan ekonomi warga di sana.

Setiap tahunnya, ada ribuan pegawai Pemprov DKI Jakarta yang mengikuti kegiatan tersebut.

"Waktu saya tanyakan Pak Sekda (Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah), memang Pak Sekda bilang bahwa tiap tahun 8.000-10.000 aparat Pemprov DKI menghidupkan ekonomi di Puncak," ujar Sandi di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Minggu (22/10/2017).

(baca: Baca juga : Ditanya Mobil Rombongan Ditilang di Bogor, Anies Serahkan ke Jubir)

Sandi mencontohkan, biaya bayar ke kamar mandi bisa naik tiga kali lipat saat ada kegiatan Tea Walk. Makanan-makanan yang dijual warga setempat juga laku.

"Tempat penginapannya penuh, makanannya juga laku, biasanya bayar WC cuma Rp 5.000, kemarin bisa Rp 15.000," kata dia.

Meski demikian, Sandi mengakui kegiatan Tea Walk itu menyebabkan kemacetan di Puncak. Ke depan, dia menyebut Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menyiapkan bus untuk kegiatan itu.

(baca: Baca juga : Sandi: Tidak Ada Rombongan Pak Anies yang Ditilang di Bogor)

"Jadi ini yang semuanya naik, tapi dampaknya itu adalah macet. Mesti dipikirkan pengaturannya ke depan mungkin harus ada shuttle bus, harus ada cara untuk memobilisasi aparat Pemprov supaya kendaraan pribadinya tidak memenuhi tempat acara," ucap Sandi.

Arus lalu lintas di jalur puncak, Bogor, terganggu sejak Sabtu pagi. Kapolres Bogor AKBP Andi Moch Dicky mengatakan, gangguan terjadi akibat kegiatan Tea Walk KORPRI DKI yang dihadiri Anies-Sandi.

Andi menjelaskan banyak mobil pengunjung parkir di pinggir jalan dan banyak kendaraan turun melawan arus. Padahal sedang dalam posisi one way arah sebaliknya.

"Daya tampung parkiran Gunung Mas itu kalau untuk 10 ribu orang dan bawa kendaraan masing-masing, pasti akan banyak yang parkir di luar area atau pinggir jalan," kata Andi seperti dikutip Tribunnews.com, Sabtu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com