Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Catatan Evaluasi Jakarta Marathon 2017 dari Sandiaga

Kompas.com - 29/10/2017, 11:12 WIB
Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan ada beberapa catatan dan evaluasi yang akan dilakukan usai acara Jakarta Marathon 2017.

Beberapa catatannya adalah soal adanya lintasan pelari yang tidak steril dari kendaraan bermotor.

"Banyak catatan dan evaluasinya, tapi nanti kita bersama penyelenggara dan Kadispora perbaiki bersama di bidang apa khususnya. Apa mungkin lintasannya apa mungkin disiplin temen-temen yang berkendara motor ataupun mungkin kegiatan pariwisatan bisa ditambah," ujar Sandi usai mengikuti Jakarta Marathon di Monumen Nasional, Jakarta, Minggu (29/10/2017).

Sandiaga mengatakan, saat dia berlari ada lokasi-lokasi di mana lintasan lari tidak steril dari kendaraan bermotor. Salah satu contohnya kata dia, di daerah Juanda.

"Seperti sudah diprediksi di daerah Juanda, begitu belok dari Hayam Wuruk masalahnya bertahun-tahun di situ. Nanti kita lihat apakah rutenya harus diubah. Secara keseluruhan (Jakarta Marathon 2017) jauh lebih baik dari tahun lalu," kata Sandi.

Baca juga : Finis 21 Km di Jakarta Marathon, Berapa Catatan Waktu Berlari Sandiaga?

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno selesai mengikuti Jakarta Marathon 2017 di Monumen Nasional, Jakarta, Minggu (29/10/2017).KOMPAS.COM/Anggita Muslimah Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno selesai mengikuti Jakarta Marathon 2017 di Monumen Nasional, Jakarta, Minggu (29/10/2017).

Sementara itu, dia mengatakan mendapat masukan dari Wali Kota Bogor, Bima Arya, alangkah lebih bagus jika setiap kilometer disisipkan budaya nusantara.

Sandi pun optimis usai evaluasi nanti akan ada perbaikan dan penyelenggaraan Jakarta Marathon dapat menggabungkan antara olahraga dengan pariwisata.

"Karena ada 1600 pelari mancanegara yang hadir, saya ketemu (pelari) dari Malaysia, Jepang, Austaralia, dan Eropa Timur. Mereka jauh-jauh ke sini untuk ikutan," kata Sandi.

Dia mengatakan, kedepannya di Jakarta Marathon akan dihadirkan pula keberagaman budaya. Sehingga setiap kilometernya ada pertunjukkan dari macam-macam budaya.

Sandi memberikan contoh, misalnya saja pada kilometer pertama ada budaya dari Bali, Papua, Banjarmasin, dan di garis finish disambut dengan festival kuliner.

Baca juga : Ikut Jakarta Marathon, Bima Arya Katakan Udaranya Tak se-Oke Bogor

Sehubungan dengan Jakarta Marathon, beberapa ruas jalan dilakukan penutupan. Dengan demikian, kendaraan bermotor pula dilarang melintas di jalur untuk para peserta berlari.

Jalan yang akan ditutup mulai pukul 05.00-13.00 WIB mencakup Jalan Medan Merdeka Barat-Jalan Budi Kemulian-Jalan Medan Merdeka Selatan-Jalan MH Thamrin-Bundaran HI-Jalan Sudirman sampai dengan Patung Pemuda.

Lalu yang juga akan ditutup hingga pukul 13.00 WIB adalah ruas Jalan Imam Bonjol-Jalan Hos Cokroaminoto-Jalan HR Rasuna Said-Jalan Gatot Subroto-Jalan Gerbang Pemuda-Jalan Gatot Subroto-Jalan HR Rasuna Said-Jalan Hos Cokroaminoto-Jalan Imam Bonjol-Jalan MH Thamrin- Patung Kuda.

Kompas TV Wagub DKI Sandiaga Uni berencana berlari ke kantor sekali seminggu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com