Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kagetnya Pegawai PTSP Ditelepon Anies karena Tolak Uang Tip...

Kompas.com - 31/10/2017, 08:24 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Muhammad Imran, pegawai Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) di Kantor Kelurahan Kota Bambu Utara merasa galau ketika seseorang dari Dinas Komunikasi dan Informasi bernama Fauzi mengirim pesan singkat.

Ketika itu, Imron yang sedang mengikuti kuliah pagi tidak sempat mengangkat telepon dari Fauzi dan menanyakan keperluan Fauzi lewat SMS.

"Pak Fauzi SMS bilang 'Mas saya dari Diskominfo, ada beberapa yang harus dikonfirmasi tentang pengaduan layanan twitter'. Wah saya langsung deh galau," kata Imron kepada Kompas.com, Senin (30/10/2017) malam.

Bukan apa-apa, Imron cemas karena biasanya pengaduan di media sosial berisi keluhan dari masyarakat. Meski merasa sudah memberi pelayanan terbaik di PTSP, Imron tetap khawatir ada warga yang tidak puas dengan pelayanannya. Apalagi, Imron tidak memiliki media sosial Twitter sehingga tidak tahu apa yang terjadi di sana.

Baca juga : Ke Jakarta Utara, Anies Terima Curhat Pos Damkar Kurang

Saat sedang cemas seperti itu, Fauzi mengirimkan gambar yang diunggah di twitter oleh @omsanto. Baru lah Imron tahu apa yang terjadi di Twitter.

 

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melayani aduan warga di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (26/10/2017). KOMPAS.com/JESSI CARINA Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melayani aduan warga di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (26/10/2017).

Unggahan di Twitter itu ternyata tentang dirinya menolak tip dari warga yang telah tersebar di dunia maya. Imron bersyukur, ternyata pengaduan yang dimaksud adalah hal positif.

"Alhamdulillah ternyata berita bagus," kata Imron.

Baca juga : Cerita Anies Telepon Petugas Kelurahan yang Menolak Tip dari Warga

Tidak lama kemudian, Fauzi kembali menelpon Imron dan mengatakan akan ada tim gubernur yang menghubungi. Dia pun meletakan ponselnya dan kembali mengikuti materi di kelas. Saat istirahat, dia melihat ada telepon dari nomor tak dikenal.

Dia menduga itu lah tim gubernur yang disampaikan Fauzi sebelumnya. Imron mengirimkan pesan singkat kepada nomor tersebut untuk menanyakan apa yang bisa dibantu.

Tak lama kemudian, pengguna nomor tak dikenal itu mengirim pesan whatsapp dan mengucapkan selamat dan terima kasih. Belum sampai habis dibaca, nomor tak dikenal itu kembali menelpon Imron. Imron segera mengangkat telepon yang dia duga dari "tim gubernur" itu.

"Saya angkat ada suara 'halo assalamualaikum'. Wah suaranya kok saya kenal nih yang sering di TV. Kaget kan, saya coba tanya 'Ini Pak Gubernur?'. 'Iya Mas saya Pak Anies'. Waduh Pak," kata Imron.

Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan-Sandiaga Uno usai makan siang bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (26/10/2017). KOMPAS.com/ MOH NADLIR Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan-Sandiaga Uno usai makan siang bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (26/10/2017).

Imron tidak menduga orang yang menghubunginya adalah gubernur sendiri. Suasana di kelas langsung heboh begitu teman-teman Imron tahu bahwa ada telepon dari gubernur.

"Pak Gubernur bilang 'Mas saya lihat berita Mas, saya salut. Mas juga sudah menjaga kehormatan pegawai Pemda DKI. Saya sebagai pimpinan mengucapkan selamat, salam buat keluarga dan kolega'," ujar Imron.

Apa yang terjadi?

Sebenarnya, apa yang sudah dilakukan Imron sampai Anies Baswedan menelponnya? Semua berawal dari postingan twitter @omsandi yang menyebar fotonya sedang menolak tip dari warga. Anies menelpon untuk memberi apresiasi atas sikap itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com