JAKARTA, KOMPAS.com -Pembangunan proyek pembangunan underpass Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, dimaksudkan untuk melancarkan arus kendaraan. Proyek pembangunannya dimulai akhir 2016 dan ditargetkan rampung akhir 2017.
Proses pengerjaannya proyek tersebut menimbulkan kemacetan hingga dikeluhkan pengguna jalan.
Irma (27), seorang pegawai swasta yang bekerja di kawasan Kuningan, mengatakan kini waktu tempuhnya ke tempat kerja bertambah karena kemacetan yang dipicu proyek pembangunan underpass.
"Biasanya berangkat jam 07.00 , 08.30 sudah bisa sampai kantor. Sekarang berangkat jam 05.30 sampai kantor untung-untungan bisa sampai jam 09.00," ujar Irma, kepada Kompas.com, Kamis (2/11/2017).
Baca juga : Proyek Underpass Mampang, Transjakarta Pernah Tempuh Jarak 3 Km dalam 3 Jam
Secara terpisah, Novita (30), pekerja media di Jakarta, kini harus beralih moda transportasi menggunakan ojek online dari semula yang selalu menggunakan bus transjakarta menuju lokasi liputan di Kementerian Badan Usaha Milik Negara.
"Transjakarta mubazir lewat situ, enggak nyampe-nyampe, lama. Lebih enak pakai ojek online," ungkapnya.
Seorang pengendara motor, Uji (25), yang biasa melintasi perempatan Mampang mengaku harus mencari jalan pintas dari arah Senopati ke Jalan Kuningan Barat agar lebih cepat sampai tujuan.
"Tembus ke Kuningan Barat 2, tapi tetap saja sih kena macet juga cuma enggak terlalu parah," ucapnya.
Keberadaan proyek pembangunan terowongan atau underpass di perempatan Mampang, Jakarta Selatan dinilai memperparah kemacetan. Saking macetnya, jarak tiga kilometer bisa ditempuh hingga tiga jam perjalanan.
Hal itu pernah dialami oleh bus-bus transjakarta yang melintas di lokasi tersebut.
Direktur Utama PT Transportasi Jakarta Budi Kaliwono menuturkan jarak tiga kilometer yang ditempuh hingga tiga jam dialami bus yang melintas dari Halte Setiabudi ke Halte Kuningan.
"Setiabudi-Kuningan pernah lebih dari tiga jam karena pembangunan underpass Mampang-Kuningan. Suatu hal yang sangat menganggu layanan," kata Budi melalui keterangan tertulisnya beberapa waktu lalu.
Selain underpass Mampang, Budi menyebut proyek infrastruktur lainnya yang menganggu layanan transjakarta adalah proyek jembatan layang atau flyover Pancoran dan light rail transit (LRT).
"Sebagai contoh rute Cawang-Pancoran pernah ditempuh hingga dua jam akibat pembangunan LRT," ujar Budi.
Budi menyatakan pihaknya tengah menyusun strategi untuk mengatasi masalah tersebut. Ia pun berjanji dalam waktu dekat akan merumuskan solusi atas kemacetan akibat proyek pembangunan infrastruktur tersebut.