JAKARTA, KOMPAS. com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan wakilnya, Sandiaga Uno telah melakukan pertemuan dengan pihak-pihak terkait untuk membahas rencana pembangunan Rumah Sakit Kanker DKI di lahan eks Sumber Waras.
"Soal Sumber Waras kemarin kami (Anies-Sandi) sudah ketemu dengan Pak Kepala Dinas Kesehatan, sudah ketemu juga Inspektorat, ketemu sama BPK Jakarta juga," ujar Sandi di Lapangan Sunburst, BSD, Tangerang, Sabtu (4/11/2017).
Sandi kembali mengatakan, sebelum pengerjaan proyek RS Kanker DKI dilakukan, ia ingin status hukum pembelian lahan tersebut tuntas.
"Kita ingin statusnya clean and clear dulu, jangan sampai ada keraguan tentang posisi hukumnya, kita juga akan libatkan KPK dan Kejaksaan Tinggi untuk memastikan bagaimana status hukumnya. Jadi prioritas ke depan kita fokus di status hukumnya tentang proyek tersebut," paparnya.
Ia melanjutkan, dalam pertemuan tersebut, Dinas Kesehatan telah menyampaikan konsep umum RS Kanker pertama di DKI tersebut.
"Saya sampaikan bahwa ini nanti konsepnya kemitraan, tapi sabar dulu karena sekali lagi, status hukumnya harus diluruskan," tuturnya.
Dinas Kesehatan DKI Jakarta belum dapat memberikan informasi mengenai progres pembangunan Rumah Sakit Kanker DKI di lahan eks-Rumah Sakit Sumber Waras.
"Maaf, untuk Sumber Waras tunggu dulu barangkali, nanti kami lapor Pak Gubernur dulu," ujar Sekretaris Dinas Kesehatan DKI, Een Haryani saat dihubungi Kompas.com, Kamis (19/10/2017).
Baca juga : Pembangunan Sumber Waras, Dinkes Tunggu Hasil Pertemuan dengan Anies-Sandi
Sama halnya dengan Een, Kadis Kesehatan DKI Koesmedi Priharto pun masih enggan berkomentar.
Ditemui di RS Sumber Waras, Direktur Umum Rumah Sakit Sumber Waras, Abraham Tedjanegara mengatakan, pihaknya telah berkomunikasi dengan Dinkes terkait pembangunan rumah sakit tersebut.
"Itu gambar bangunannya udah jadi, saya lihat sendiri. Mungkin tahun 2018 pembangunannya sudah dimulai," ujar Abraham, Kamis.
Baca juga : Sebelum Dibangun, Sandi Ingin Status Hukum RS Sumber Waras Clean and Clear
Ia mengatakan, bangunan tersebut akan terdiri dari 2.000 ruang rawat inap.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.