Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Warga soal Preman yang "Kuasai" Pipa Air Kanal Banjir Barat

Kompas.com - 07/11/2017, 16:14 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS. com - Omen, pemilik etalase reparasi jam, telah membuka lapak di Jalan KS Tubun, Bambu Selatan, Palmerah, Jakarta Barat, sejak tahun 2000.

Lokasinya tepatnya di sisi utara pipa air Kanal Banjir Barat (KBB) yang biasa digunakan orang untuk bermukim.

"Pipa itu udah ada penghuninya dari awal saya buka lapak di sini," ujar Omen saat ditemui Kompas.com, Selasa (7/11/2017).

Ia mengatakan, yang tinggal di lokasi tersebut biasanya preman dari luar Jakarta.

"Itu ganti-ganti yang nempatin. Mereka ke sana juga cuma kalau malam. Kalau siang enggak tau deh ke mana," tuturnya.

Baca juga : Melihat Pipa Air di Tanah Abang yang Dijadikan Tempat Tinggal...

Hal yang sama diungkapkan seorang pria paruh baya yang kerap disapa Babe. Namun menurut Babe, penghuni pipa air tersebut sekarang sudah berkurang.

"Itu kan preman pelarian, ada masalah di mana larinya ke sini. Makanya enggak akrab sama kite-kite yang emang orang sini. Dulu banyak, sekarang mah tinggal dikit," sebutnya.

Meski ditempati para preman, Omen melanjutkan, keberadaan mereka tak mengganggu para pedagang kaki lima (PKL) yang membuka lapak di kawasan tersebut.

"Mereka kan pendatang, jadi enggak berani sama kita. Kalau berani macem-macem ya kita keroyok rame-rame. Mereka kan enggak segalak waktu zaman Hercules," kata dia.

Berdasarkan pengamatan Omen, pipa air tersebut telah berulang kali dirazia petugas Satpol PP dari Kecamatan Tanah Abang.

"Tapi mereka kan batu. Emang pengen enaknya aja bisa tidur enggak usah ngontrak. Kalau ditertibin ya 2 atau 3 hari balik lagi pasti," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com