Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Pengaduan Langsung, Warga Pertanyakan Nasib Pengaduan Lewat Qlue

Kompas.com - 18/11/2017, 17:26 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga DKI Jakarta kini bisa mengadukan permasalahan yang ada di lingkungannya secara langsung kepada petugas yang ada di tingkat kecamatan. Setiap Sabtu, masyarakat bisa mengadukan permasalahan mereka ke kantor kecamatan setempat mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 10.00 WIB.

Dengan adanya pola pengaduan tatap muka tersebut, beberapa warga yang sebelumnya menggunakan aplikasi layanan pengaduan Qlue kini menanyakan efektivitas aplikasi yang diterapkan pada masa kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok itu.

"Biasanya kalau bikin aduan lewat Qlue, kita foto terus kita upload, nah setelah ada ini, Qlue itu gimana?" kata Yenni, warga Kelurahan Lenteng Agung, kepada Kompas.com, Sabtu (18/11/2017).

Baca juga : Terima Pengaduan, PNS Kecamatan Jalankan Tugas Baru dari Anies-Sandi

Sama dengan Yenni, Mustafa yang juga warga Kelurahan Lenteng Agung menanyakan hal yang sama. Meski aplikasi Qlue yang biasa digunakannya untuk mengirimkan aduan masih aktif, dirinya menanyakan apakah aplikasi tersebut efektif menjawab aduan-aduan yang dikirimkannya.

"Masih direspon enggak kira-kira kalau kami kirim aduan?" kata Mustafa.

Menurut Mustafa, aplikasi Qlue sebetulnya cukup mudah digunakan, karena hanya menggunakan smart phone untuk menyampaikan aduan, lebih praktis ketimbang harus datang ke kelurahan atau kecamatan untuk menyampaikan aduan.

Baca juga : Qlue Akan Diperkuat di Era Anies-Sandi

"Sebetulnya sudah enak pakai Qlue, kalau datang ke kelurahan atau kecamatan kan susah, kerja juga, enggak sempat," kata dia.

Hanif, juga warga Lenteng Agung, mengatakan telah mengetahui ada layanan penyampaian aduan tatap muka langsung di Kecamatan. Namun dirinya memilih untuk mencoba menggunakan Qlue.

"Qlue aja baru mau coba, kalau ke kelurahan repot," ujar Hanif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com