Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Purwati, Ibunda dari Monica, Kini Tinggal di Rusun

Kompas.com - 22/11/2017, 16:13 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Purwati, ibunda dari Monica yang mewakili anak Indonesia di forum WHO, kini tinggal di rumah susun atau rusun. Pedagang kopi keliling di daerah Senen itu kini tinggal di Rusunawa Jatirawasari, Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

"Tadi sudah serah terima kunci, selama setahun ini sewanya ditanggung," kata Sri Wahyuni, pekerja sosial Panti Sosial Marsudi Putera (PSMP) Handayani kepada Kompas.com, Rabu (22/11/2017).

Kisah hidup Purwati mencuat saat putrinya, Monica, lulus seleksi untuk berangkat ke Kanada setelah mengirimkan artikel tentang mengakhiri kekerasan anak. Monica mendapat undangan pertemuan The WHO 8th Milestone of Global Campaign for Violence Prevention, di Ottawa, Canada pada 19-20 Oktober 2017.

Baca juga : Purwati, Pedagang Kopi Keliling yang Anaknya Berangkat ke Kanada

Yuni mengatakan tunjangan sewa selama setahun diberikan oleh Dompet Dhuafa. Pengelola rusunawa juga menggratiskan selama tiga bulan pertama.

Biaya sewa yang harus ditanggung Purwati tahun depan sebesar Rp 225.000, belum termasuk biaya listrik dan air.

Yuni mengatakan, sementara ini Purwati masih akan berdagang kopi menggunakan sepeda yang diberikan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa beberapa waktu lalu.

"Mie dan kopi juga sudah diberikan Dompet Dhuafa, ini sembari menunggu dari Dinas Sosial DKI Jakarta katanya akan menyiapkan UMKM untuk Bu Pur," ujar Yuni.

Baca juga : Cerita Purwati, Pedagang Kopi Keliling yang Memilih Tidur di Pinggir Selokan

Subehi, adik Monica, tetap bersekolah di tempat lamanya di daerah Kramat, Senen, Jakarta Pusat. Lokasinya tak terlalu jauh dari Cempaka Putih. Yuni mengatakan selama sebulan di PSMP Handayani, Purwati dilatih untuk tinggal di rumah dengan baik.

Harapannya, Purwati tak akan menggelandang tinggal di jalan lagi.

"Semoga keluarga Ibu Purwati kondisinya semakin baik. Dan niat beliau mendukung anak anaknya tercapai," kata Yuni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com