Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Warga Tinggal di Bantaran, Pemprov DKI Hanya Bisa Mengeruk Kali untuk Antisipasi Banjir

Kompas.com - 22/11/2017, 18:29 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Musim hujan tahun ini, belum ada program pengentasan banjir yang bisa dilakukan Pemprov DKI.

Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Selatan Holi Susanto mengakui banyak kendala untuk melebarkan sungai sebagai solusi mengatasi banjir.

Akibatnya, Jakarta Selatan yang jadi daerah paling rawan, masih harus terdampak banjir di beberapa wilayah.

"Pada prinsipnya normalisasi kali adalah mengembalikan lebar kali sesuai lebar yang direncanakan dalam tata kota, setelah itu diperkuat dengan dinding penahan kali dari mulai turap alam, turap batu kali, sheet pile dan lain sebagainya, di mana nantinya apabila normalisasi tersebut dapat terlaksana diharapkan menjadi salah satu solusi banjir," kata Holi ketika dihubungi, Rabu (22/11/2017).

Keinginan mengembalikan lebar kali ini terhambat oleh warga sendiri. Banyak bangunan berdiri di bantaran kali, seperti di Pesanggrahan, Jatipadang. Proses pembebasan lahan menjadi tidak mudah. Ada yang harus dibeli, dan ada yang harus digusur.

Baca juga : Mengapa Jatipadang Sering Alami Banjir?

 

Penggusuran pun tak bisa semena-mena dilakukan. Pemerintah ingin menjamin warga bisa direlokasi ke rumah susun. Karena banyaknya kendala ini, tak banyak yang bisa dilakukan untuk menanggulangi banjir.

"Hal yang dapat dilakukan terlebih dahulu oleh Sudin SDA Jaksel adalah melakukan pengerukan kali dengan memperdalam dasar kali sebagai upaya untuk memperlancar aliran air dan menambah kapasitas daya tampung kali," ujar Holi.

Holi menyebut beberapa kali yang tengah dikeruk yakni Kali Krukut, Kali Pulo, Saluran PHB Jelawe, dan beberapa saluran lainnya.

Baca juga : Mulai Sering Hujan, Jangan Nekat Terobos Banjir

Kompas TV Banjir berhasil merendam 4 kecamatan dan 20 rumah rusak parah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com