Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komunitas Ojek "Online" Beri Tenggat Sebulan bagi Pemerintah Tentukan Sikap soal Regulasi

Kompas.com - 23/11/2017, 18:02 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengacara komunitas ojek online dari Forum Warga Kota Jakarta, Azas Tigor Nainggolan, memberikan tenggat kepada pemerintah untuk bisa segera merealisasikan regulasi bagi ojek online.

"Kami minta sebulan, dalam artian ada pernyataan bahwa pemerintah akan bersikap. Kami berharap ada kesimpulanya bahwa akan dibuat peraturan," ucap Tigor di depan Istana Negara, Kamis (23/11/2017).

Tenggat tersebut diberikan Tigor setelah enam orang perwakilan komunitas ojek online menemui staf Presiden Joko Widodo  di Istana Negara dalam aksi unjuk rasa hari ini.

"Tadi sudah sampai ke Kantor Staf Presiden (KSP) dan mereka berjanji akan mempelajari dan memberikan itu ke Presiden dan itu bagus. Intinya yang paling penting tuntutan kami sampai ke Presiden dan nanti Presiden tinggal merumuskan," ujar Tigor.

Baca juga: Pengemudi Ojek "Online" Dapat Angin Segar dari Staf Jokowi

Sebelum hal itu direalisasikan, Tigor akan terus menindaklanjuti ke staf Presiden Jokowi yang hari ini bertemu dengan perwakilan komunitas ojek online.

Koordinator Aktivis Driver Gojek (ADG), Andreanes, menjadi satu dari enam orang yang turut masuk ke Istana Negara menyampaikan hasil pertemuannya kepada peserta aksi yang telah menunggu lama.

"Kami sudah masuk dan sudah diterima staf tertinggi Presiden, Pak Tatang dari Deputi IV Bidang Komunikasi Politik KSP. Kami sudah kasih surat terbuka dan kebetulan Pak Tatang pengguna Go-Jek dan dia bilang dia sedih dan ini wajib untuk diperhatikan," ucap Andreanes dari atas mobil komando.

Baca juga: Enam Orang Perwakilan Ojek "Online" Diundang Masuk Istana

Dalam pertemuan tersebut, Andreanes juga menyampaikan keluh kesah yang dialami pengemudi ojek online di lapangan kepada Tatang.

"Pak Tatang bilang tuntutan kami ini akan segera disampaikan ke Presiden Jokowi karena katanya tuntutan kita ini adalah hal yang harus diperhatikan," ujarnya di depan ratusan peserta aksi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Warga Trauma Naik JakLinko, Tegur Sopir Ugal-ugalan malah Diteriaki 'Gue Orang Miskin'...

Cerita Warga Trauma Naik JakLinko, Tegur Sopir Ugal-ugalan malah Diteriaki "Gue Orang Miskin"...

Megapolitan
Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Megapolitan
STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

Megapolitan
Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Megapolitan
Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com