Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Sandiaga Mengintip dari Luar Ruang Tamu Balai Kota yang Kini Ditutup Tirai

Kompas.com - 24/11/2017, 22:26 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Saat hendak meninggalkan Balai Kota, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno ditanya mengenai ruang tamu yang kini ditutup rapat dengan tirai putih.

Sandi ditanya mengapa saat ini ruang tamu gubernur itu ditutupi sehingga membuat orang-orang yang berada di luar tidak bisa menengok ke dalam.

Sandi pun tampak bingung mendengar pertanyaan itu.

"Ini baru, ya? Baru lihat saya. Ini baru, ya?" ujar Sandi di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (24/11/2017).

Sandi mengaku tidak tahu mengenai hal itu. Dia bertanya sejak kapan ruang tamu ini dipasangi tirai seperti itu.

"Oh, saya enggak tahu ini, nanti saya coba cek," kata Sandi.

Baca juga : Jendela Balai Kota Ditutup Tirai Putih, Anies Temui Tokoh Agama

Setelah itu, dia menyudahi sesi wawancara bersama wartawan. Saat beranjak dari area doorstop, Sandi tidak langsung masuk ke dalam mobilnya.

Dia malah mengecek jendela yang kini tertutup tirai itu. Sandi mendekatkan kepalanya ke jendela sambil mengintip ke dalam.

"Kelihatan, kok," kata Sandi.

Setelah itu, Sandi membalikan badan dan beranjak ke mobilnya.

"Iseng banget sih kalian, Aku baru tahu ini," kata Sandi sambil tertawa.

Pintu dan jendela yang memisahkan pendopo dan ruang tamu Balai Kota ditutup tirai berwarna putih sejak kemarin, Kamis (23/11/2017).

Tirai tersebut tetap terpasang sampai hari ini. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sendiri beberapa kali memang mengadakan acara di ruang tamu itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Orang Tewas Akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

3 Orang Tewas Akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

Megapolitan
PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Megapolitan
Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Megapolitan
Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki 'Gue Orang Miskin'...

Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki "Gue Orang Miskin"...

Megapolitan
Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Megapolitan
STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

Megapolitan
Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Megapolitan
Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com