JAKARTA, KOMPAS.com - Penataan Stasiun Tebet telah rampung dikerjakan. Dari pantauan Kompas.com di lokasi Selasa (5/12/2017) siang, kini ada satu hall baru yang beroperasi dan satu hall lama yang direnovasi.
Tadinya, Stasiun Tebet hanya memiliki dua akses yakni yang menghadap Jalan Tebet Timur Dalam dan yang menghadap putaran balik atau flyover Jalan KH Abdullah Syafei.
Ketiga hall ini disambungkan dengan terowongan bawah tanah atau underpass. Hall yang menghadap Jalan KH Abdullah Syafei atau arah Casablanca telah direnovasi. Jika tadinya keluar masuk terasa sesak bahkan pada jam sepi, kini penempatan gate (gerbang keluar-masuk) diubah sehingga akses keluar-masuk terasa lebih luas.
Ruang untuk pembelian tiket secara manual kini juga menjadi lebih efisien sebab transaksi tiket menggunakan vending machine.
Sementara itu, di sisi seberangnya atau peron kereta ke arah Jakarta, ada hall baru yang menghadap putaran balik ke arah Kampung Melayu. Sebelum ada hall ini, penumpang tetap harus menyeberangi rel di luar stasiun jika ingin turun atau naik di Jalan KH Abdullah Syafei sisi Kampung Melayu.
Baca juga : PT KCJ Tambah Hall Baru untuk Akses Penumpang di Stasiun Tebet
Hall di sisi Kampung Melayu itu langsung bersebelahan dengan pemberhentian feeder atau bus pengumpan transjakarta 5B jurusan Stasiun Tebet-Bidara Cina. Penumpang kereta yang ingin mengarah ke Jatinegara, Matraman, Otista, Kampung Melayu, atau Bidara Cina, cukup berjalan beberapa langkah untuk naik bus. Ada pula angkot, bajaj, dan ojek di depan Stasiun.
Menurut Eva, angka penumpang melonjak 50 persen dari tahun 2016. Pihaknya bersama Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), dan Pemprov DKI Jakarta memang mengedepankan integrasi antarmoda dalam menata kawasan Stasiun Tebet selama dua tahun terakhir.
Dengan pembangunan tiga area baru untuk keluar masuk penumpang tersebut secara total saat ini Stasiun Tebet memiliki fasilitas 24 gate, 4 loket dan 9 unit perangkat transaksi tiket mandiri atau vending machine.