Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepada Anies, Anggota LMK Ini Keluhkan Sulitnya Cari Pekerjaan

Kompas.com - 05/12/2017, 21:24 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Lembaga Masyarakat Kelurahan (LMK) Kebon Melati Supriyatna mengeluhkan minimnya warga Jakarta atau Betawi yang bekerja di Pekan Raya Jakarta sejak beberapa tahun terakhir. Supriyatna menyampaikan keluhannya itu dalam agenda kunjungan kerja gubernur dan wakil gubernur pada Selasa (5/12/2017).

"Dari berapa tahun lalu sampai sekarang tidak ada orang Jakarta atau Betawi yang kerja di Pekan Raya Jakarta (PRJ)," kata Supriyatna.

Dia berharap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengutamakan warga Jakarta untuk bekerja di PRJ pada tahun-tahun berikutnya.

"Program Pemda DKI mewujudkan lapangan kerja para pemuda DKI Jakarta. Kami harap PRJ yang akan datang diutamakan orang-orang Betawi yang banyak nganggur," ujarnya.

Baca juga: Anies: Yang Penting Bukan Jawaban Saya yang Bikin Orang Tepuk Tangan, tetapi...

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno melakukan kunjungan kerja dengan jajaran pemerintah kota dan tokoh masyarakat di Jakarta Pusat. Acara digelar di Gedung Pertamina, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Selasa (5/12/2017).KOMPAS.com/NURSITA SARI Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno melakukan kunjungan kerja dengan jajaran pemerintah kota dan tokoh masyarakat di Jakarta Pusat. Acara digelar di Gedung Pertamina, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Selasa (5/12/2017).
Sulitnya warga Jakarta mendapatkan pekerjaan juga dikeluhkan Ketua RW 004 Kelurahan Cempaka Baru Abdul Rahman. Dia meminta Pemprov DKI Jakarta mengantisipasi banyaknya tenaga kerja asing yang bekerja di Ibu Kota.

"Kalau diganti terus (tenaga kerja asing), warga Jakarta mau kerja apa? Kalau enggak jelas, kirim pulang saja (ke negara asal)," kata Abdul.

Hal senada disampaikan Ketua RW 002 Kelurahan Johar Baru, Amin. Dia menyebut anak-anak muda di Johar Baru kesulitan mendapatkan pekerjaan.

"Tolong jembatani anak-anak muda yang mau kerja. Kalau KTP Johar Baru, susah masuk kerja. Masyarakat sangat mengharapkan bisa diakomodasi dalam dunia kerja," ucap Amin.

Baca juga:  Tak Dapat Hibah, Anggota LMK Mengeluh kepada Anies

Anies tidak menjawab satu per satu keluhan yang disampaikan RT/RW dan LMK yang hadir dalam acara tersebut. Dia hanya memastikan akan membahas persoalan yang terjadi di masyarakat satu per satu secara bertahap.

"Yang penting bukan jawaban saya sekarang bikin orang tepuk tangan, yang penting pelaksanaannya. Tadi semua dicatat, diperhatikan. Nanti kami atur supaya ada pembicaraan berjenjang dan paling penting masalahnya tidak hilang di jalan," kata Anies.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com