Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hampir 2 Tahun Pembangunan Gedung Parkir di Polda Metro Mangkrak

Kompas.com - 13/12/2017, 12:37 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Proyek pembangunan gedung parkir di Polda Metro Jaya hingga saat ini mangkrak. Tak ada aktivitas pengerjaan proyek sejak peletakan batu pertama pada Maret 2016.

Berdasarkan pengamatan Kompas.com di lokasi pada Rabu (13/12/2017), tak terlihat kendaraan proyek maupun para pekerja yang mengerjakan proyek di atas lahan seluas 30.526 meter persegi itu.

Saat peletakan batu pertama Maret lalu, kendaraan berat yang disiagakan di lokasi.

Saat ini lokasi tersebut digunakan untuk lahan parkir kendaraan dinas polisi dan masyarakat. Terlihat pula sejumlah kendaraan barang bukti tindak pidana yang terparkir di sana.

Kondisi parkirannya pun semerawut. Banyak kendaraan yang parkir tidak pada tempatnya.

Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono, pengerjaan pembangunan gedung parkir itu akan dimulai tahun 2018. Proyek tersebut dibangun menggunakan Anggaran Belanja dan Pendapatan Nasional (APBN).

"Kami dapat anggaran dari APBN. Enggak hafal saya (alokasi pembangunan gedung parkir), ratusan miliar (rupiah) ada kayaknya," ujar Argo, Jumat lalu.

Baca juga : Pembangunan Gedung Parkir di Polda Metro Batal Pakai Dana Reklamasi

Argo mengatakan, pembangunan gedung parkir itu batal dibiayai melalui kewajiban pengembang proyek reklamasi. Namun, Argo enggan menjelaskan secara spesifik alasan batalnya pembangunan gedung parkir melalui kewajiban pengembang proyek reklamasi.

Berdasarkan rencana awal, pembangunan gedung itu dilakukan PT Jaladri Kartika Ekapaksi yang merupakan anak usaha Agung Podomoro Group.

"Langsung nanti dari Mabes Polri yang membangun. Kita tunggu saja," kata Argo.

Basuki Tjahaja Purnama, saat masih sebagai gubernur DKI Jakarta, bersama Kapolda Metro Jaya saat itu, Jendral Tito Karnavian, melakukan groundbreaking pembangunan lapangan parkir tersebut pada 2 Maret 2016.

Gedung parkir yang dibangun di atas lahan seluas 30.526 meter persegi itu rencananya akan dibangun menjadi delapan lantai dengan fasilitas landasan helikopter di atap bangunan (P-8). Selain itu, terdapat ruang kerja administrasi kantor di lantai dasar (P-1) dan lantai 1 (P-2).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com