Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Cara Memakai Ok Otrip Rp 5.000

Kompas.com - 14/12/2017, 15:33 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Program Ok Otrip telah diluncurkan Pemprov DKI Jakarta. Program ini memungkinkan warga Jakarta menggunakan berbagai moda transportasi umum dan cukup membayar Rp 5.000.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansah mengatakan, Ok Otrip berlaku untuk angkutan kota yang terintegrasi dengan transjakarta. Pembayarannya menggunakan non-tunai, yakni harus menggunakan kartu OK Otrip.

"Seluruh pembayaran menggunakan sistem non-tunai berupa kartu Ok Otrip yang bisa didapatkan di halte transjakarta dan outlet-outlet yang bekerjasama dengan transjakarta," kata Andri saat peresmian program Ok Otrip di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (14/12/2017).

Andri mencontohkan, saat perjalanan menggunakan bus pertama, penumpang akan dikenakan tarif Rp 3.500 untuk bus besar dan sedang, Rp 3.000 untuk bus kecil. Untuk perjalanan selanjutnya, penumpang hanya dikenakan sisa dari total tarif Rp 5.000.

Baca juga : Promosi di Masa Uji Coba, Tarif OK Otrip Hanya Rp 3.500

"Kalau penumpang menggunakan bus kecil (angkot) sebagai moda transportasi pertama, maka akan dipotong Rp 3.000 sesuai ketentuan tarif bus kecil, untuk perjalanan berikutnya akan dipotong Rp 2.000. Kalau mau lanjut lagi, ya dipotong Rp 0," kata dia.

Masa berlaku tarif Rp 5.000 ini hanya 3 jam sekali perjalanan, dari waktu tap in pertama hingga tap in terakhir.

Program ini akan diuji coba selama tiga bulan, terhitung mulai 15 Januari 2018, di empat trayek yang terintegrasi dengan bus sedang dan bus transjakarta. Empat trayek itu yakni di Jelambar, Warangkas, Duren Sawit, dan Lebak Bulus.

Baca juga : Gabung OK Otrip, Sopir Angkot Bisa Dapat Tambahan Penghasilan Tetap

Direktur Utama Transjakarta Budi Kaliwono menambahkan, transjakarta akan melaksanakan uji coba program One Karcis One Ticket (OK Otrip) selama tiga bulan yang akan diintegrasikan dengan 69 angkutan bus kecil.

Kompas TV Warga dapat menggunakan kartu OK OTRIP untuk naik Transjakarta, metromini dan mikrolet.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com