Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Keuntungan bagi Sopir Angkot yang Tergabung dalam OK Otrip?

Kompas.com - 15/12/2017, 22:10 WIB
Stanly Ravel

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Organda DKI Jakarta Shafruhan Sinungan membenarkan bahwa sopir yang tergabung dalam program One Karcis One Trip (OK Otrip) akan mendapatkan penghasilan tetap setiap bulannya tanpa direpotkan dengan sistem setoran lagi.

"Iya betul, jadi saat nanti saat semua sistem terkait sudah jalan dan program diluncurkan, otomatis pengemudinya sudah ada kejelasan penghasilan tiap bulan," ucap Shafruhan kepada Kompas.com, Jumat (15/12/2017).

Namun, kata dia, hal ini tidak berlaku untuk semua sopir angkot. Hanya sopir yang tergabung dalam program OK Otrip yang akan mendapatkan penghasilan bulanan.

Selain itu, menurut Shafruhan, para sopir OK Otrip akan mendapatkan edukasi dan pelatihan sebagai sopir.

"Seperti yang saat soft launching sudah disampaikan, memang jumlahnya untuk awal tidak banyak, hanya ada beberapa puluh angkot saja dari empat rute utama yang sudah ditentukan kemarin," kata Shafruhan.

Baca juga : Organda Belum Sosialisasikan OK Otrip

Ia mengatakan, para sopir nantinya tidak hanya diberi materi pelatihan terkait keahlian dalam berkendara, tetapi juga diajari etika.

"Nantinya program OK Otrip akan begitu, artinya para sopir harus handal, dari berkendara, etika, dan penampilan," ucap Safruhan.

Menurut dia, dengan adanya penghasilan tetap dan edukasi kepada sopir yang tergabung dalam Ok Otrip, citra sopir angkot bisa berubah.

Warga pun diharapkan tidak lagi menggangap pekerjaan sopir sebagai pilihan terakhir. Ia juga menyampaikan bahwa edukasi nantinya tidak hanya menyasar para sopir, tetapi juga pengusaha angkot dan pengelola koperasi yang menaungi angkot tersebut.

Hal ini dilakukan untuk mengubahpandangan masyarakat sehinga berkembang pemikiran bahwa koperasi itu merupakan bisnis layanan.

Artinya, koperasi yang menaungi angkot bukan lagi mengejar kuantitas penumpang, melainkan bagaimana memberikan kualitas pelayanan.

"Sebenarnya kan sama saja antara sopir dan pilot, sama-sama bawa penumpang cuma beda darat dan udara. Nah jadi nanti kita tingkatkan agar mereka mementingkan sisi keselamatan dan palayanan penumpang, lebih penting lagi menghilangkan peredaran sopir," ujar Shafruhan.

Baca juga : OK Otrip Baru Dengar dari Teman, Katanya Sopir Digaji Ya?

Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa adanya persiapan tersebut juga untuk mendukung amanat Permenhub 29 Tahun 2015 mengenai standar pelayanan minimum (SPM) untuk kendaraan angkutan umum khususnya bus kecil yang efektif berlaku pada Februari nanti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com