Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Licinnya Alur Penjualan Narkoba di Diskotek MG Club

Kompas.com - 21/12/2017, 18:32 WIB
Stanly Ravel

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Narkotika Nasioanal (BNN) mengatakan kesulitan dalam mengindentifikasi ekstasi cair berbentuk air mineral diskotek MG Club dan kesulitan juga mengungkap peredaran narkoba yang dijuluki "aqua getar" itu di karena rapinya alur organisasi para tersangka.

"Para pelaku ini membentuk suatu jaringan yang cukup rapi dalam mengedarkan narkotika. Selain itu, bangunan MG Club dibuat tertutup dengan pagar tinggi lebih dari dua meter," kata Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) Irjen Arman Depari di Jakarta Timur, Kamis, (21/12/2017).

Baca juga : BNN Sebut Modus Peredaran Narkoba di Diskotek MG One Stop Service

Untuk bisa masuk ke gedung diskotek, pengunjung harus melewati beberapa aturan yang diterapkan pengelola. Pertama adalah pengunjung harus membayar uang masuk Rp 150.000 kepada petugas parkir.

"Petugas parkir minta Rp 150.000 per orang dengan alasan cover charge, bila tidak bayar tidak boleh masuk. Pengunjung tidak boleh pakai sendal, di sana itu disediakan penyewaan sepatu, harganya Rp 50.000," kata Arman.

"Tas, dompet berukuran besar, dan jaket juga tidak boleh masuk. Wajib dititip dan harus bayar lagi Rp 20.000," kata dia.

Untuk bisa mengkonsumsi ekstasi cair atau "aqua getar" pengunjung harus punya kartu keanggotaan. Biaya pembuatan kartu Rp 600.000. Namun dalam proses pembuatan kartu tersebut, pengunjung harus melewati beberapa rangkaian proses lagi.

"Buat kartu dan perpanjang enam bulan sekali biayanya Rp 600.000. Saat mau bikin (kartu anggota), ada wawancara yang dilakukan, dan pengunjung wajib memilik KTP elektronik (e-KTP), kalau tidak e-KTP tidak bisa jadi member," papar Arman.

Setelah memiliki kartu, anggota tidak bisa langsung membeli ektasi. Ada jalurnnya lagi yang diatur pihak MG Club.

Baca juga : Laboratorium Narkoba di Diskotek MG Produksi Ekstasi Cair

"Pertama petugas mengecek dulu kartu anggota, setelah itu dihubungkan ke kaptenya. Nah, kaptenya nanti akan ke penghubung, lalu penghubung ke kurir. Selanjutnyan kurir akan jemput barang (ekstasi cair) di lantai empat," ujar Amran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com