Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Sandiaga, Ada Penurunan Kemacetan 56 Persen Setelah Penataan Tanah Abang

Kompas.com - 29/12/2017, 23:18 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, ada penurunan kemacetan di kawasan Tanah Abang usai penataan dilakukan.

"Tetapi ternyata ada penurunan (kemacetan) yaitu sekitar 56 persen dibandingkan hari-hari yang sama pada minggu-minggu sebelumnya," ujar Sandiaga, di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (29/12/2017).

Kepala Unit Jakarta Smart City Setiaji mengatakan, data penurunan kemacetan tersebut didapat berdasarkan laporan kemacetan para pengguna perangkat navigasi Waze.

"Jadi, di Waze itu kan ada pengguna yang melaporkan kondisi kemacetan. Nah, di Jakarta ini kan ada sekitar 2 juta pengguna Waze aktif setiap hari melaporkan kondisi kemacetan. Nah, itu yang kami coba hitung," kata Setiaji.

Baca juga: Polisi Usul PKL Tanah Abang Direlokasi ke Blok G, Tanggapan Sandiaga...

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno saat memaparkan hasil evaluasi penataan Tanah Abang di ruang Jakarta Smart City, Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (29/12/2017).Kompas.com/Sherly Puspita Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno saat memaparkan hasil evaluasi penataan Tanah Abang di ruang Jakarta Smart City, Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (29/12/2017).
Setiaji mengatakan, data itu berdasarkan laporan per 14-26 Desember 2017.

"Secara spesifik, dari titik kemacetan yang dilaporkan oleh pengguna Waze harus berjarak maksimal 1 kilometer dari rute transjakarta explorer," ujarnya.

Belum valid

Meski demikian, Sandiaga mengatakan, data ini belum valid. Sebab, rentang waktu pengambilan data tersebut bertepatan dengan hari libur Natal.

"Jadi untuk yang mendukung di media sosial, yang menyebut ini (penataan Tanah Abang) adalah langkah brilian Anies-Sandi, jangan senang dulu, jangan euforia dulu. Karena ini tidak valid juga datanya, karena kita masuk ke masa liburan. Jadi, data were not lie, data is fair," ucap Sandiaga.

Ia berharap, konsep penataan ini mengurangi kemacetan di Tanah Abang dan sekitarnya.

Baca juga: Penjelasan Sandiaga soal 3.200 Lapangan Kerja di Tanah Abang Terselamatkan

Suasana di Jalan Jatibaru, Tanah Abang, Jakarta, Jumat (22/12/2017). Sehubung keputusan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, ruas jalan di depan stasiun ditutup untuk kendaraan bermotor pada pukul 08.00-18.00 WIB.MAULANA MAHARDHIKA Suasana di Jalan Jatibaru, Tanah Abang, Jakarta, Jumat (22/12/2017). Sehubung keputusan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, ruas jalan di depan stasiun ditutup untuk kendaraan bermotor pada pukul 08.00-18.00 WIB.
"Jadi kalau dibandingkan memang ada penurunan yang signifikan, tetapi sekali lagi data ini sangat mungkin bias. Tentunya berkaitan dengan libur Natal dan minggu depan juga karena masih ada efek libur tahun baru, angka-angka ini mungkin belum menjadi representasi. Namun, kami berjanji setiap minggu akan kami coba evaluasi," ujarnya.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menutup dua jalur di Jalan Jatibaru, mulai pukul 08.00-18.00.

Baca juga: Penataan PKL Tanah Abang Out Of The Box, tapi Banyak yang Dilanggar

Satu jalur digunakan untuk PKL berdagang, sedangkan satu jalur lainnya digunakan untuk jalur transjakarta. Para PKL disediakan tenda yang bisa didapatkan secara gratis tanpa dipungut retribusi.

Penutupan jalan ini bagian konsep penataan Pasar Tanah Abang jangka pendek ala Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wagub Sandiaga.

Kompas TV Kebijakan Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang menata kawasan Tanah Abang menuai kritik dan polemik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com